Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui kaget dan heran mengenai beredarnya informasi yang menyebutkan pengusaha Erwin Aksa diusulkan untuk menjadi kandidat Wakil Gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno.
"Saya juga kaget mendengar itu. Menurut saya, gosip ini beredar karena rendahnya kemampuan berpikir kritis untuk bisa percaya gosip ini. Begitu muncul beritanya, saya heran, siapa ini yang iseng memutar nama ini," kata Anies di Balai Kota, Jakarta, Jumat.
Anies juga menilai kabar tersebut tak masuk akal. Sebab, Erwin Aksa bukan berasal dari kedua partai pengusungnya bersama Sandiaga Uno saat pilgub DKI Jakarta 2017, yakni PKS dan Gerindra.
Selain itu, PKS dan Gerindra telah sepakat akan menyerahkan kursi nomor dua DKI tersebut pada PKS, dengan catatan para kandidat yang diusulkan harus mengikuti mekanisme seleksi uji kelayakan dan kepatutan oleh kedua partai tersebut.
"Mungkinkah nama barunya dari Partai Golkar? Bagaimana begitu? PKS sama Gerindra saja itu belum sepakat di antara mereka, tau-tau muncul nama ketiga, ya PKS pasti enggak mau terima, Gerinda juga pasti tak mau terima. Karena namanya adalah ini dari DPP Golkar begitu. Karena itu saya bilang jika memiliki kemampuan berpikir kritis pasti langsung berpikir hal ini tak masuk akal," ucap Anies.
Sebelumnya, sempat ramai diberitakan bahwa ada nama baru yang dianggap cocok mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yakni pengusaha Erwin Aksa.
Kabar tersebut mencuat, karena peneliti Abdul Haji Talaohu menyebut bahwa Erwin Aksa bisa jadi jalan tengah karena lamanya proses penentuan pengganti Sandiaga Uno yang maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto yang merupakan calon presiden pada pilpres 2019 mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka