Suara.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Suhud Alynudin menilai maklumat yang dikeluarkan Bupati Pelalawan, Provinsi Riau, HM Harris sebagai bentuk kampanye terselubung. Sebab, maklumat itu dinilai berisi pengerahan massa dengan mengajak warga untuk menyaksikan pemberian gelar adat kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Sabtu (15/12/2018) di Pekanbaru.
Dalam surat pemberitahuan yang beredar, tertulis masyarakat yang ikut akan diberikan fasilitas oleh Pemerintah Kabupaten Pelalawan. Seperti biaya transportasi pulang-pergi (PP) hingga biaya konsumsi ditanggung beberapa pihak sekaligus.
"Jelas itu kampanye terselubung. Di masa kampanye seperti saat ini sebaiknya dilarang kepala daerah melakukan moblisasi massa untuk kepentingan politik," kata Suhud kepada Suara.com, Jumat (14/12/2018).
Suhud menegaskan, apabila hal tersebut tidak disentuh oleh pihak Bawaslu ataupun KPU, maka kenetralitasan pihak penyelenggara pemilu tersebut akan dipertanyakan oleh masyarakat.
Pasalnya, Suhud membandingkan dengan kepala desa di Kutorejo yang langsung diperiksa karena bersalaman dengan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Uno.
"Jika praktik kampanye terselubung seperti itu tak ada teguran, masyarakat akan membandingkan dengan kejadian di Kutorejo di mana dengan sigap aparat mengadili kepala desa yg bersalaman dengan Pak Sandi Uno," pungkasnya.
Untuk diketahui, tak memperdulikan jarak tempuh mencapai lebih dari 60 km dari Pelalawan ke Pekanbaru, Bupati Pelalawan, Provinsi Riau HM Harris mengerahkan seluruh masyarakatnya agar dapat menyaksikan secara langsung pemberian gelar adat kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang rencananya bakal dihelat Sabtu (15/12/2018).
Pemberian gelar adat tersebut direncanakan akan diberikan oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, di Pekanbaru, Ibu Kota Provinsi Riau akhir pekan ini. Presiden Jokowi bakal menerima gelar Datuk Seri Setia Amanah.
Baca Juga: Jadi Korban Kekerasan Pembakaran Polsek Ciracas, Kompol Agus Sudah Sembuh
Berita Terkait
-
Bupati Pelalawan Kerahkan Camat Hingga Kades Ajak Warga Hadiri Acara Jokowi
-
Tim Jokowi - Ma'ruf Amin Akan Serang Pelaku Kampanye Hitam Pilpres 2019
-
Politicawave: Pasangan Jokowi - Maruf Kuasai Media Sosial
-
Fahri Hamzah Sindir La Nyalla Berakhir di Pangku Kekuasaan
-
Sebar Isu di Obor Rakyat, TKN Jokowi: La Nyalla Kepanjangan Tangan Prabowo
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf