Suara.com - Anggota Dewan Penasehat Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Romahurmuziy meminta agar pihak yang masih tak terima tindakan mantan politikus Partai Gerindra La Nyalla Mattalitti untuk membuat laporan ke polisi. Hal itu disampaikan Rommy, sapaan Rohamurmiziy terkait adanya pengakuan La Nyalla yang telah ikut menyebarkan fitnah kepada Presiden Joko Widodo melalui Tabloid Obor Rakyat.
Menurutnya, tindakan penyebaran isu kepada Jokowi yang dilakukan La Nyalla karena semata untuk membela Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang ketika itu bertarung di Pilpres 2014 lalu.
"Kalau ada yang merasa keberatan ya sampaikan saja (membuat laporan ke polisi). Kalau tidak ada yang merasa keberatan, toh yang dia (La Nyalla) lakukan hanya merupakan penerusan kampanye Prabowo 2014 pada saat itu sebagai timnya," kata Rommy di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Kamis (12/12/2018).
Namun, Rommy menganggap kasus Obor Rakyat yang konten pemberitaannya menyebarkan fitnah kepada Jokowi sudah diproses secara hukum. Petinggi Obor Rakyat yaitu Setyardi dan Darmawan Sepriyosa telah dihukum 8 bulan penjara setelah dinyatakan bersalah telah menyebarkan fitnah kepada Jokowi.
Terkait pengakuan La Nyalla yang ikut menyebarkan isu Jokowi adalah keturunan Tionghoa dan antek asing melalui majalah itu, Rommy menyerahkan agar masyarakat yang menilai.
"Tabloid Obor Rakyat itu kan sudah divonis pelakunya. Kalau kemudian La Nyalla menyatakan diri sebagai yang ikut menyebarkan, dia (La Nyalla) kan kepanjangan tangan tim kampanye Prabowo waktu itu," kata dia.
Untuk diketahui, Tabloid Obor Rakyat terbit pertama kali pada Mei 2014. Edisi pertama yang dikeluarkan itu berjudul 'Capres Boneka'. Dalam setiap kontennya, Obor Rakyat menyebut Jokowi sebagai keturunan Tionghoa serta kaki tangan asing. Obor Rakyat sendiri telah disebarkan ke sejumlah wilayah di Indonesia pada masa kampanye Jokowi-Jusuf Kalla hingga masuk ke pesantren-pesantren.
Kala itu, tim Jokowi - Jusuf Kalla sempat melaporkannya kepada pihak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan langsung dilimpahkan ka Bareskrim Mabes Polri.
Akhirnya dua petinggi Obor Rakyat yaitu Setyardi Budiono dan Darmawan Sepriyosa dihukum 8 bulan penjara karena divonis bersalah telah melakukan fitnah pada Jokowi. Keduanya sempat tercatat dalam daftar buronan Kejaksaan.
Baca Juga: Kubu Jokowi Minta La Nyalla Jangan Serang Prabowo - Sandiaga dengan Hoaks
Tag
Berita Terkait
-
Serangan Isu ke Jokowi, PDIP: La Nyalla Mudah-mudahan yang Terakhir
-
Kondisi Kesehatan Ma'ruf Amin Bukan Kendala Kampanye
-
Kubu Jokowi: Perpindahan Markas Prabowo - Sandiaga ke Jateng Hanya Gimmick
-
Dapat Dukungan DPW PAN Sumsel, Begini Reaksi TKN Jokowi-Ma'ruf Amin
-
Insiden Pengusiran Sandiaga, Kubu Jokowi: Terlalu Kentara Sandiwara
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD