Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengaku akan mengarantina ulama-ulama yang dianggap suka memaki saat berceramah. Ma'ruf berencana akan mencuci otak alias brainwash kepada ulama-ulama itu selama masa karantina.
Program karantina kepada para ulama itu bakal diberlakukan jika nantinya Ma'ruf memenangkan kontestasi politik di Pilpres 2019 mendatang. Menurutnya, karantina itu bakal dilaksanakan lantaran Ma'ruf melihat kekinian banyak ulama kerap melontarkan caci-maki saat berceramah di masjid-masjid.
"Andai kata kalau saya (terpilih) wapres, tentu ini harus ditertibkan kalau perlu harus di karantina. Di brainwash dulu, supaya dia (ulama) menjadi orang yang santun. Mengajak dengan cara-cara bijaksana dan nasehat yang baik," ujar Ma'ruf saat berbincang-bincang dengan Relawan Milenial Jokowi Ma'ruf (REMAJA) di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/12/2018).
Ma'ruf menganggap ucapan makian para ulama yang tak santun itu bisa memicu konflik di masyarakat.
"Kalau tidak memang itu nanti bisa menimbulkan konflik di masyarakat. Kalau ada yang terianggung. Kemudian marah lalu ada konflik itu tidak baik menimbulkan permusuhan," kata dia.
Melihat hal ini, Ma'ruf pun lantas mengeluarkan program karantina kepada para ulama agar rakyat Indonesia bisa lebih toleran terhadap adanya perbedaaan. Ma'ruf meminta agar seluruh ulama bisa menyebarkan cinta dan saling menghargai saat memberikan tausiyah kepada masyarakat.
"Apalagi satu agama. Lain agamapun kita sesama bangsa itu harus mencintai dan menyayangi. Saling membantu dan saling menolong bukan saling bermusuhan, saling membenci kemudian saling memaki saya kira itu sesuatu yang tidak boleh seharusnya tidak boleh negeri kita yang negeri yang penuh dengan kesantunan yang diwariskan oleh nenek moyang kita," tandasnya.
Berita Terkait
-
Maruf Amin: Ulama Pemaki Namanya Almakiyun, Bukan Ahli Mekkah
-
Wiranto Taruhan, Jika Benar Indonesia Punah Rumahnya untuk Prabowo
-
Dua Atribut Parpol Dirusak, Maruf: Siapa Saja yang Merusak Harus Ditindak
-
Kotak Suara Berbahan Kardus, Maruf: Waktu Dibahas DPR Tidak Ada Protes
-
Prabowo Sebut Indonesia Akan Punah, Maruf Amin : Memang Hewan Purba?
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
Terkini
-
Ratusan Siswa Cipongkor Tumbang Keracunan MBG, Gejala Mual, Sesak Napas, Hingga Kejang-kejang
-
Ditemui Utusan Istana, Serikat Petani Indonesia Sampaikan 6 Tuntutan Reforma Agraria
-
'Turunkan Menteri, Bukan Aparat' KPA Desak Perubahan Total Penanganan Konflik Agraria di DPR
-
Muncul Desakan KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Kuota Haji, Begini Reaksi Cak Imin
-
Beda Kasus Ijazah Jokowi vs Gibran: Bapak-Anak Terus Disentil Geng Roy Suryo dan Dokter Tifa
-
Baru Terserap 22 Persen, FSGI Desak Anggaran MBG Dialihkan untuk Kesejahteraan Guru
-
Hari Tani Nasional 2025: Gerbang Tani Soroti Ketimpangan Tanah dan Mendesak Reforma Agraria
-
Kepala BGN Buka Suara! Ungkap Biang Kerok Ratusan Siswa Cipongkor Keracunan MBG, Ini Penyebabnya
-
Ijazah Gibran Diragukan, Pakar Pendidikan Internasional Bongkar Fakta Sebaliknya
-
Demo Hari Tani di Depan BSI Tower, Massa Kecewa Dihalangi Barikade Menuju Istana