Suara.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi mengungkapkan, sudah menemukan titik karamnya kapal kargo KM Multi Prima 1 di Selat Bali. Namun, bisa atau tidaknya pengangkatan tergantung dari posisi kapal itu sendiri.
Investigator KNKT Bambang Irawan mengatakan, mendapatkan titik tenggelamnya KM Multi Prima I di Selat Bali pada Kamis (22/11/2018). Namun, KNKT belum mengangkat bangkai kapal tersebut karena alasan teknis.
"Karena ini kan posisinya di laut lepas, artinya dia tidak mengganggu alur pelayaran jadi tidak ada kewajiban untuk diangkat kecuali mengganggu alur pelayaran, itu harus diangkat," kata Bambang di Kantor KNKT, Jalan Merdeka Medan Timur, Jakarta Pusat, Kamis (20/12/2018).
Dalam kecelakaan KM Multi Prima I, korban yang selamat tercatat sebanyak 8 orang. Sedangkan 6 lainnya masih dalam kondisi hilang.
Terkait hal itu, Bambang mengakui pihaknya masih berharap 6 korban lainnya bisa ditemukan dalam kondisi selamat.
Meskipun kemungkinannya kecil, Bambang menyatakan bisa saja para korban tersebut terdampar di pulau yang posisinya paling dekat dengan lokasi kejadian.
"Jadi jaraknya itu paling dekat 40 mil, sekitar 80 kilometer. Kalau perhitungan manusia normal itu berenang, saya rasa 1 kilometer saja sudah berat, apalagi dia tidak makan dalam beberapa hari," ujarnya.
Meskipun belum mendapatkan tanda-tanda sisa korban masih selamat, Bambang mengharapkan ada kabar baik datang dari nelayan yang ikut melakukan pemantauan.
Untuk diketahui, KM Multi Prima 1 berangkat dari Surabaya tujuan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca Juga: Awas! Bawa Petasan Tahun Baru ke Dalam KRL Bakal Disita Petugas
Kapal tersebut dilaporkan membawa 14 Anak Buah Kapal (ABK) itu dilaporkan tenggelam di Selat Bali pada Kamis (22/11/2018) malam. Tenggelamnya kapal itu terjadi ketika kondisi cuaca sedang buruk.
Hingga kekinian, ada 6 ABK yang hilang, yakni Pande Saleh (67), Syamsul Syahdan (38), Tarsisius D Atulolong (35), Sutrisno (57), Sonny Kansil, (41), dan Philipus Kopong (43).
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?