Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan telah resmi membangun proyek Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara. Terkait pembangunan fasilitas pengolahan sampah dalam kota itu, Anies mengutang kepada World Bank (bank dunia).
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto mengatakan utang itu untuk membayar proyek yang nilai anggarannya mencapai 250 juta USD atau Rp 3,6 triliun.
Menurutnya, tempat pengolahan sampah warga Jakarta itu tak memakai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI.
"Pembiayaannya kita menerima pinjaman dari World Bank, yang kita tanda tanganin skemanya tuh di Bali kemarin pada World Bank Conference, sangat sedikit yang berasal APBD," kata Dwi saat ditemui di ITF, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (20/12/2018).
Dwi berdalih, dana dari APBD terlalu sedikit untuk menjalankan proyek pengolahan sampah itu. Solusinya, lanjutnya Pemprov meminjam dana kepada Wolrd Bank agar pembangunan ITF dapat berjalan.
Dia juga mengaku kini Pemprov sedang berpikir untuk mengembalikan uang pinjaman ke bank dunia itu. Dwi memastikan pengembalian uang pinjaman tidak memberatkan APBD DKI Jakarta.
"Jangka pengembaliannya selama masa konsesi gitu ya dan banyak skenario yang akan kita pikirkan," tutupnya.
Pembangunan ITF sudah direncanakan sejak era kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo. Namun setelah tiga kali pergantian gubernur, proyek pengolahan sampah warga Ibu Kota baru diresmikan di era kepempinan Anies Baswedan.
Baca Juga: Bahaya Mengerikan di Balik Penggunaan Minyak Goreng Berulang
Berita Terkait
-
Pose Dua Jari di Acara Gerindra, Komunitas Pengacara Ancam Laporkan Anies
-
Indonesia Punah Kalau Prabowo Kalah? Anies: Saya Urus Jakarta Saja
-
DPRD: Anies Pakai Fasilitas Negara Hadiri Konfernas Partai Gerindra
-
Juarai Liga 1 2018, Persija Terima Uang Pembinaan dari Bank DKI
-
Ditagih Janji Stadion oleh Jakmania, Begini Komentar Anies
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO