Suara.com - Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan tinggi gelombang tsunami Selat Sunda di Tanjung Lesung mencapai lebih dari 5 meter. Hal itu dapat dilihat dari tingkat kerusakan fisik di Tanjung Lesung yang sangat parah.
Sutopo mengatakan, dari beberapa wilayah yang diterjang tsunami pada Sabtu (22/12/2018) malam, wilayah Tanjung Lesung merupakan wilayah yang paling parah terdampak tsunami. Dari hasil pengamatan petugas dan warga sekitar, ketinggian gelombang mencapai lebih dari 5 meter.
"Tinggi tsunami dari petugas dan masyarakat bervariasi, ada yang bilang 2 meter. Di sekitar Sumur, Tanjung Lesung, Cigeulis ada yang mengatakan lebih dari 5 meter," kata Sutopo dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (25/12/2018).
Untuk wilayah Pantai Carita, ketinggian gelombang tsunami mencapai 2 hingga 2,5 meter. Banyak bangunan yang berada di sekitar bibir pantai tersapu habis akibat gelombang tsunami dengan kecepatan diperkirakan mencapai daratan sebesar 60 kilometer per jam.
"Itu menjelaskan mengapa bangunan di sepanjang pantai yang diterjang air rata dengan tanah. Kalau (tsunami) kurang dari semeter dampaknya nggak begini. Ini kerusakannya cukup masif," kata Sutopo.
Lebih jauh Sutopo mengatakan, BNPB sudah mengerahkan tim untuk melakukan pemetaan lebih lanjut mengenai tinggi tsunami Selat Sunda. Hal itu dilakukan untuk membantu operasi evakuasi korban.
"Tim dikerahkan untuk melakukan pemetaan mengenai berapa tinggi tsunami, berapa landaan yang ada di daratan untuk operasi dalam evakuasi korban," tandasnya.
Sebelumnya, tsunami setinggi 2 meter menerjang pesisir Pandeglang dan Kabupaten Serang pada Sabtu (22/12/2018) malam. Air laut yang menyapu bersih daratan itu disebabkan longsoran Gunung Anak Krakatau.
Merujuk pada pembaharuan data dari BNPB per Selasa (25/12/2018) pukul 13.00 WIB, tercatat sebanyak 429 orang meninggal dunia, 1.485 orang mengalami luka-luka, 154 orang dinyatakan hilang dan 16.082 orang mengungsi.
Baca Juga: Luhut Terima Hasil Sementara Penyebab Tsunami Selat Sunda dari Para Ahli
Berita Terkait
-
Lemari Pendingin Tiba, Masalah Pembusukan Jenazah Korban Tsunami Tertangani
-
Tanggap Darurat Tsunami di Pandeglang 2 Pekan, Lampung Sepekan
-
Ifan Seventeen Tak Kuasa Tahan Tangis saat Istri Dimakamkan
-
Sebelum Istri Dimakamkan, Ifan Seventeen Sampaikan Permintaan Maaf
-
Korban Tewas Tsunami Selat Sunda Bertambah, Kini Totalnya 429 Orang
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Di Hadapan Mahasiswa Unpad, Pramono Anung Tegaskan Pemimpin Tak Boleh Tersulut Emosi
-
Sule Kena Tilang Saat Bawa Double Cabin, Dishub DKI: Sudah Sesuai Prosedur
-
Gibran Disebut Cawapres Prabowo Lagi di 2029, PSI: Pernyataan Jokowi Powerfull
-
Tangis Nanik Deyang Minta Maaf soal Kasus Keracunan MBG Tuai Pro Kontra
-
PBNU Desak Penetapan Tersangka Korupsi Kuota Haji, KPK Sebut Pemeriksaan Masih Intensif
-
Apa Itu Cassandra Paradox? Bikin Rocky Gerung Walkout dari Talkshow dengan Relawan Jokowi
-
Isyana Bagoes Oka Dikabarkan Jadi Wakil Ketua Umum PSI, Kaesang Siap Umumkan
-
SMAN 62 Pastikan Farhan Masih Berstatus Siswa Aktif Meski Ditahan Polisi
-
Kementerian BUMN Bakal Tinggal Kenangan, Ingat Lagi Sejarahnya Sebelum Dihapus
-
Minta KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Haji, Awan PBNU: Jangan Digoreng Ngalor Ngidul