Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan masa tanggap darurat tsunami Selat Sunda di Kabupaten Pandeglang mencapai 2 pekan. Pasalnya, kondisi Pandeglang saat ini masih membutuhkan banyak bantuan.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Pandeglang menjadi daerah yang terparah terkena dampak tsunami dibandingkan daerah Lampung Selatan. Sehingga, BNPB menetapkan masa tanggap Pandeglang selama 2 pekan.
"Kabupaten Pandeglang masa tanggap darurat selama 14 hari terhitung sejak 22 Desember sampai 4 Januari 2019," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (25/12/2018).
Dari data BNPB pada Selasa (25/12/2018) pukul 13.00 WIB, total korban tewas terkait bencana tsunami di kawasan Pandeglang mencapai 290 orang. Kemudian, korban luka-luka ada sebanyak 1.134 orang mengalami luka dan 77 orang masih dinyatakan hilang.
Sementara, wilayah kedua yang mengalami kerusakan parah yakni Lampung Selatan. Tercatat ada sebanyak 108 orang meninggal dunia, 127 orang mengalami luka, dan 9 orang dinyatakan hilang. BNPB menetapkan masa tanggap bencana darurat di wilayah Lampung Selatan hanya selama sepekan.
"Di Lampung Selatan masa tanggap bencana darurat selama 7 hari, mulai dari 23 Desember sampai 29 Desember 2018. Kemungkinan bisa diperpanjang sesuai kondisi yang ada di lapangan," ungkap Sutopo.
Sebelumnya, terjadi tsunami di Selat Sunda yang berdampak di kawasan Banten dan Lampung Selatan pada Sabtu (22/12/2018) malam. Air laut yang menyapu bersih daratan itu disebabkan longsoran Gunung Anak Krakatau.
Tak hanya korban jiwa dan luka-luka, bencana tsunami itu pun mengakibatkan kerusakan fisik meliputi 882 rumah, 73 penginapan, 60 warung. Kerusakan itu juga mengakibatkan puluhan mobil dan motor serta ratusan perahu rusak.
Baca Juga: Pemotor Ini Terpaksa Jalan Zig Zag Gegara Tiang Listrik di Tengah Jalan
Berita Terkait
-
Korban Tewas Tsunami Selat Sunda Bertambah, Kini Totalnya 429 Orang
-
Jangkau Korban Tsunami di Pulau Kecil, Bantuan Dikerahkan Lewat Jalur Laut
-
2 Kantor Unit dan 19 ATM BRI Terdampak Terjangan Tsunami
-
Belum Dievakuasi, 42 Korban Tsunami Masih Terjebak di 2 Pulau
-
Usai Diterjang Tsunami, Aktivitas Ekonomi Masyarakat di Pasar Mulai Pulih
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
Terkini
-
PT KAI Koordinasi Danantara soal Restrukturisasi Utang Whoosh, Apa Hasilnya?
-
Onad Ajukan Rehabilitasi Akibat Penyalahgunaan Narkotika, Polisi Masih Tunggu Assessment
-
Prabowo Minta Pesawat Airbus A-400M Dilengkapi Modul Ambulans Hingga Alat Hadapi Kebakaran Hutan
-
Amnesty International Ingatkan Prabowo: Gelar Pahlawan untuk Soeharto Jadi Akhir dari Reformasi
-
Gejala Mual hingga Pusing, Program MBG di SDN Meruya Jakbar Disetop usai Siswa Keracunan Massal
-
Ignasius Jonan Merapat ke Istana saat Prabowo-AHY Rapat Bahas Utang Whoosh, Bakal Buka-bukaan?
-
Alasan Onad Pakai Narkoba Akhirnya Terungkap, Pengajuan Rehab Bakal Dikabulkan?
-
Dulu Digugat, Kini Aset Harvey Moeis dan Koleksi Sandra Dewi Siap Dilelang Kejagung!
-
Diungkap AHY, Prabowo Akan Bahas Restrukturisasi Utang Whoosh di Istana
-
Dishub DKI Bantah Warga Habiskan 30% Gaji untuk Transportasi: Nggak Sampai 10 Persen!