Suara.com - Marni (65), perempuan paruh baya yang bekerja sebagai penjaga gudang tewas terpanggang saat pabrik pemecah batu di Desa Karanggondang, Kabupaten Blitar, Jawa Timur dilalap si jago merah pada Rabu (26/12/2018).
Kepala Polsek Udanawu Kabupaten Blitar AKP Wahyu Satrio mengemukakan kejadian kebakaran itu pertama kali diketahui warga yang sedang mencari rumpuh di sekitar pabrik.
"Ada warga yang melaporkan kejadian kebakaran itu perangkat. Petugas ke lokasi dan setelah dilihat ada korban dan ternyata sudah meninggal dunia hangus terbakar," kata Wahyu seperti dikutip Antara.
Wahyu mengatakan, pihaknya langsung berkoordinasi meminta bantuan tim pemadam kebakaran untuk membantu proses pemadaman serta mengevakuasi tubuh korban. "Setelah dirasa aman, petugas langsung membawa jasad korban ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, untuk divisum," ujarnya.
Polisi juga masih melakukan penyelidikan terkait dengan kejadian kebakaran tersebut. Mereka melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi pabrik yang terbakar, guna mengetahui penyebab kejadian itu. Namun, dugaan sementara ada masalah arus listrik, sehingga memicu kebakaran.
Setelah api sudah dipadamkan, pabrik pemecah batu itu sudah dipasang garis polisi. Warga juga dilarang mendekati lokasi kebakaran.
Sementara itu, pemilik pabrik, Linda Gumada mengatakan korban memang karyawan tetap dan betugas sebagai penjaga gudang. Dari pihak pabrik, sebenarnya sudah membuatkan tempat tidur di bagian depan pabrik, namun dirinya tidak tahu mengapa korban istirahat di lokasi dekat panel listrik.
"Sebenarnya sudah dibuatkan tempat tidur di depan. Kami duga ia capai setelah berkeliling lalu tidur di gudang yang berada dekat dengan panel listrik itu," kata dia.
Linda juga belum menghitung dengan pasti kerugian akibat kebakaran tersebut. Namun, perkiraann sementara kerugian mencapai puluhan juta rupiah. Saat ini, pihaknya masih mengurus untuk ikut membantu proses pemakaman karyawannya yang meninggal dunia itu.
Baca Juga: Personel Brimob Dikeroyok, Polisi Amankan 13 Orang Anggota Ormas Banten
Berita Terkait
-
Padamkan Api Pakai Tangan Kosong, Aksi Heroik Kakek Ngdani Berubah Petaka
-
Mobilnya Terbakar, Warganet Ini Ceritakan Pertolongan 'Malaikat'
-
Gara-gara Mainan Korek Api, Anak Bakar Gudang Milik Bapaknya
-
Gara-gara Mainan Kembang Api, Balita Tewas Terbakar
-
Sering Bertengkar, Pasutri Bakar Diri di Indekos
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu