Suara.com - Seorang mahasiswi yang sedang salat di Masjid Al Istiqomah, Jalan Pangeran Antasari, Samarinda Ulu, Jumat (28/12) menjadi korban pemukulan.
Diketahui, mahasiswi yang sedang melaksanakan salat itu dipukul oleh Muhammad Juhairi.
Berdasarkan keterangan korban, Tim gabungan Polresta Samarinda, Kalimantan Timur bergerak cepat untuk menangkap pelaku.
Pelaku akhirnya ditangkap pada Rabu (2/1) di rumahnya, Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, pada operasi yang digelar pada hari Rabu (2/1) sekitar pukul 14.00 Wita.
Setelah memukul korban, Muhammad Juhairi (yang pernah bekerja sebagai mekanik di salah satu perusahaan tambang) melarikan diri ke Kota Balikpapan dan Sangatta, Kutai Timur.
Muhammad Juhairi mengaku nekat memukul korban pada saat salat zuhur lantaran berniat untuk mengambil tas korban.
"Saya lapar Pak, saya ingin mengambil tasnya karena belum makan. Kalau ada uangnya, saya hanya ingin mengambil Rp 15 ribu atau Rp 20 ribu untuk makan saja," kata Muhammad Juhairi di Kantor Polresta Samarinda.
Usai memukul korban, Juhairi mengaku langsung melarikan diri ke sejumlah daerah, di antaranya Balikpapan, Bontang, dan Kutai Timur.
"Saya sempat pulang ke rumah di Sanga-Sanga, lalu pinjam motor tetangga, kemudian saya pergi ke Balikpapan, Bontang, dan Kutim," ucapnya.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono mengatakan bahwa kejadian ini merupakan kasus penganiayaan murni dan pelaku akan dijerat Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
Menurut dia, Muhammad Juhairi sudah 3 hari berada di masjid Jalan Antasari. Keberadaan pelaku di sana untuk mencari pekerjaan.
Dua hari sebelum kejadian, Muhammad Juhairi kehabisan uang. Pelaku berencana mengambil tas korban.
Saat ini, kata Sudarsono, pelaku telah diamankan di Polresta Samarinda untuk penyidikan lebih lanjut.
Sebelumnya, beredar luas rekaman closed circuit television (CCTV) di media sosial kejadian seorang wanita sedang menunaikan salat dan tiba-tiba dipukul oleh seorang laki-laki dengan balok kayu dari belakang.
Wanita tersebut terlihat sempat terjatuh, kemudian berusaha bangun. Namun, pelaku menghantam kembali mengunakan balok.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri