Suara.com - FH (22), mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta terkemuka di Sulawesi Selatan dan kekasihnya, IR (21) ditangkap polisi lantaran diduga menjadi pelaku penculikan bayi.
Penangkapan itu dilakukan setelah Polda Sulsel menerima laporan anggota polisi Brigadir Rasyid (37) dan istrinya, Anugrah Nurika (29) dengan nomor LP / 22 / XII / 2018 / Polres Bone tertanggal 20 Desember 2018.
"Setelah dilaporkan oleh korban, anggota kemudian melakukan penyelidikan hingga akhirnya ditemukan lokasi keberadaan terduga pelaku," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani di Makassar, Jumat (22/12/2018).
Kedua terduga pelaku masih tercatat sebagai mahasiswa di jurusan berbeda. FH merupakan mahasiswi Fakultas Kebidanan. Sedangkan IR adalah mahasiswa Fakultas Teknologi Industri.
"Setelah laporan diterima kemudian dilakukan penyelidikan dan meminta keterangan dari korban pelapor. Akhirnya Resmob Polres Bone meminta bantuan Resmob Polda Sulsel untuk membantu penangkapan terduga pelaku di wilayah Makassar," katanya.
Dari hasil pemeriksaan, sejoli itu mengklaim sebagai orang tua dari bayi yang diculiknya. Sedangkan pelapor yakni Brigadir Rasyid dan Anugrah Rika adalah orang tua angkat dari bayi tersebut.
Ia menjelaskan, awalnya terduga penculik FH saat masih mengandung bayi itu tepatnya di usia kandungan delapan bulan melakukan kesepakatan terhadap istri Brigadir Rasyid yang akan mengadopsi anaknya setelah dilarikan FH.
Dalam perjanjian itu, FH bersedia menyerahkan bayinya asalkan mau menanggung biaya persalinan dan perawatan sebesar Rp8 juta serta tidak membatasi terduga pelaku untuk bertemu dengan anaknya.
"Menurut terduga penculik itu, FH dan Anugrah sudah buat kesepakatan saat bayi itu masih dalam kandungan. Kesepakatannya, orang tua angkat bayi itu akan membiayai semua biaya persalinan FH dan membiayai perawatan bayinya. Setelah sepakat, baru bayinya diserahkan," jelasnya.
Baca Juga: Milomir Seslija, Kandidat Pelatih Baru Arema FC
Dicky menuturkan setelah kelahiran bayi laki-laki itu pada 5 Desember 2018, semua kesepakatan telah disetujui dan FH kembali ke rumah kontrakannya di Perumahan BTP Daya.
Sepekan berlalu atau tepatnya 8 Desember 2018, antara orang tua kandung dan orang tua angkat bersepakat bertemu di RSB St Khadijah di Jalan Kartini untuk proses penyerahan bayi tersebut.
Sepekan setelah penyerahan bayi itu, FH sempat menanyakan kabar anaknya kepada Anugrah dan Brigadir Rasyid, namun dijawab bahwa bayi itu telah meninggal dunia.
FH yang tidak percaya kemudian mendatangi rumah orang tua angkat anaknya di Kabupaten Bone dan berhasil bertemu dengan Anugrah Nurika.
Dari pertemuan itu, Anugrah mengaku berat untuk menyerahkan kembali anak yang telah diadopsinya dan beberapa kesepakatan baru juga terjalin seperti orang tua angkatnya setuju jika anaknya dibawa oleh FH ke Makassar, namun lima hari kemudian harus diserahkan kembali.
"Karena sudah sepakat di tanggal 19 Desember itu, FH dan pacarnya IR menginap semalam. Keesokan harinya, Kamis (20/12), orang tua angkatnya Brigpol Rasyid keluar sedangkan ibu angkatnya Anugrah menyerahkan bayinya beserta uang Rp1 juta hasil kesepakatan pertama. Namun, ternyata kedua orang tua angkatnya ini terlanjur sayang sehingga melaporkan dugaan penculikan itu," ucapnya.
Berita Terkait
-
Jokowi Kebingungan Beri Pertanyaan ke Mahasiswi Ini
-
Tergilas Trailer, Tangan Kanan Melani Putus
-
Ditangkap Habis Mesum dengan Pacar, Mahasiswi: Saya Berzina, Memang Kenapa?
-
Kepergok Mesum Sama Mahasiswi di Mobil, RA Terancam Bui 2 Tahun Lebih
-
Respons Soal Pemerkosaan Anak UGM, Ini Seruan Komnas Perempuan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?