Suara.com - Keributan sesama narapidana terjadi di Lapas Tanjungpinang, Batu 18, Kepulauan Riau, pada Kamis (10/1/2019). Muslem alias Lem (28) bersimbah darah akibat ditikam dengan senjata tajam atau pisau rakitan oleh sesama napi, Herwan alias Iwan (36).
Kasatreskrim Polres Bintan, AKP Yudha Suryawardana mengatakan Muslem merupakan penghuni Blok E Nomor 2 dan Herwan alias Iwan merupakan penghuni Blok C Nomor 2.
"Insiden berdarah ini terjadi di Depan Blok C Nomor 01, Lapas Batu 18, Bintan," ujar Yudha seperti diberitakan batamnews.co.id - jaringan Suara.com.
Yudha menerangkan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.35 WIB, korban saat itu selesai dibesuk pihak keluarga. Lalu korban dipanggil oleh pelaku di Koridor Tengah Lapas. Sesampainya mereka berdua mengobrol sambil berjalan menuju Blok C Nomor 1.
Ketika korban sedang lengah atau menengokan muka ke arah lain. Secara tiba-tiba pelaku langsung melayangkan senjata tajam ke arah dada kiri korban. Namun korban mampu menepisnya dengan tangan kiri.
"Berhasil ditangkis, pelaku kembali menikam korban dan mengenai dada kiri. Selanjutnya korban meronta dan berteriak kesakitan dan berlari menuju koridor tengah lapas," jelasnya.
Tiba di koridor tengah lapas, teman lainnya sesama sel, Ridho Siregar langsung membantu korban yang bersimbah darah dengan cara merangkul pundaknya sambil berjalan menuju pos jaga tengah lapas.
Kemudian napi lainnya, Beni Mardiana membantu membuka pintu tengah lapas. Lalu, Ridho Siregar meminta tolong sambil berteriak ada yang kena bacok.
Petugas lapas bernama Agus, kata Yudha, langsung melarikan korban ke RSUP Tanjungpinang untuk dilakukan perawatan medis.
Baca Juga: Laporkan Situasi Indonesia Terkini, GP Ansor Temui Jokowi di Istana
"Kasus ini sedang diproses sidik oleh Unit Reskrim Polsek Gunung Kijang. Motifnya antara pelaku dan korban memiliki permasalahan pribadi terkait utang piutang di luar lapas," jelas Yudha.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu