Suara.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan isi pesawat asing kargo Ethiopian Airlines ETH3728, yang dipaksa mendarat oleh TNI AU di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau pada Senin (14/1) awal pekan ini.
Ia mengatakan, Ethiopian Airlines itu berisi mesin pesawat. Burung besi rute penerbangan Addis Ababa, Ibu Kota Ethiopia, menuju Hongkong itu, dipaksa mendarat karena tidak memiliki izin ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Pesawat itu membawa engine Rolls Royce dalam rangka melaksanakan overhaul engine pesawat di Hong Kong," ungkap Hadi di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (16/1/2019).
Mantan Kepala Staf Angkatan Udara atau KSAU itu juga menegaskan, penangkapan itu merupakan penegasan bahwa kekuatan TNI AU dalam melacak pesawat asing tak bisa diremehkan.
"Jangan kira TNI tidak punya radar yang bisa mendeteksi keberadaan mereka. Jangan kira kami tidak punya pesawat untuk menangkap mereka," tegas Hadi.
Menurut Hadi, awalnya ada laporan sebuah pesawat asing terdeteksi radar TNI AU pada pukul 09.33 WIB, Senin (14/1/2019).
Ia kemudian memerintahkan Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) untuk melakukan penurunan paksa (force down) menggunakan 2 pesawat tempur F16 milik TNI AU, yang bermarkas di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau.
Selanjutnya, proses penyidikan pesawat tersebut diserahkan kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kementerian Perhubungan.
Baca Juga: Vanessa Angel : Saya Tidak Didukung Keluarga
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional