Suara.com - Tim Pengacara Muslim (TPM) meminta kepada seluruh pihak agar tidak menyimpulkan pembebasan Abu Bakar Baasyir bermuatan politis. Pembebasan Abu Bakar tersebut murni karena proses hukum.
Ketua Dewan Pembina TPM sekaligus kuasa hukum Abu Bakar, Mahendra Datta mengatakan, upaya pembebasan terpidana kasus terorisme itu sudah dilakukan sejak lama dan melewati perjalanan panjang. Mahendra menegaskan kalau pembebasan Abu Bakar di tengah-tengah tahun politik tidak bisa dikaitkan dengan unsur politis.
"Ini masalah hukum bukan politik apalagi gift pemberian, ini bukan karena membuktikan apapun yang bersifat politis," kata Mahendra di Kantor Hukum Mahendradatta, Jalan RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (19/1/2019).
Mahendra kemudian bercerita kalau dirinya beserta tim kuasa hukum lainnya mengupayakan pembebasan Abu Bakar sejak dua sampai tiga tahun yang lalu dengan cara mengirimkan surat ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan pertimbangan usia Abu Bakar yang sudah lanjut dan juga mengidap penyakit.
"Ada presedennya bilamana napi sakit, membahayakan yang dikhawatirkan merenggut jiwanya lebih baik dibebaskan dan diantarkan karena harus berobat," ujarnya.
Bahkan saat itu, upaya pembebasan oleh tim kuasa hukumnya terdengar hingga Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Dirinya langsung membuat surat kepada Presiden Jokowi untuk segera membebaskan Abu Bakar Baasyir.
"Pembahasan-pembahasan dari segi hukum oleh pakar hukum Istana dan non istana kami dimintai pendapat oleh ahli dari UGM dan staf ahli Kapolri. Jadi ini bukan tiba-tiba, ini jalan panjang," pungkasnya.
Baca Juga: Usai Dicukur, Begini Model Rambut Jokowi
Berita Terkait
-
BPN Prabowo Cium Aroma Politis di Balik Pembebasan Abu Bakar Baasyir
-
Jokowi Bebaskan Abu Bakar Baasyir, Lapas Gunung Sindur Tunggu Surat Putusan
-
Kubu Prabowo: Jangan Cuma Abu Bakar Baasyir, Ulama Lain Juga Bebaskan
-
Ma'ruf Amin: Selain Bebaskan, Jokowi Ingin Merawat Abu Bakar Baasyir
-
Abu Bakar Baasyir Dibebaskan, Kubu Jokowi Bantah Demi Pilpres 2019
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan