Suara.com - Sudah hampir dua pekan lebih, polisi belum bisa meringkus pelaku yang telah membunuh siswi SMK bernama Andriana Yubelia Noven Cahya (18). Padahal, saat melancarkan aksinya, lelaki misterius yang membunuh Noven terekam kamera pengawas atau CCTV yang berada di lokasi pembunuhan.
Alasannya polisi sulit mengidentifikasi wajah terduga pelaku karena gambar terduga pelaku yang terekam di CCTV beresolusi rendah.
"Kita memiliki bukti petunjuk rekaman CCTV tapi tidak jelas, sudah kita laporkan, sudah kita bawa fus INAFIS Polri, tidak bisa dibesarkan juga, karena memang resolusi CCTV-nya sangat rendah dan pecah," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser di Mapolresta Bogor Kota, Kamis (24/1/2019).
Kesulitan lainnya, kata Hendri, para saksi termasuk rekan korban yang diperiksa mengaku tak mengenali wajah lelaki yang terpantau CCTV menggunakan kaus tim sepakbola itu saat menusuk Noven hingga tewas.
"Teman-teman korban, saksi-saksi yang kita ambil juga tidak mengenali siapa orang ini," katanya.
Terkait adanya kendala dari penyelidikan ini, polisi meminta agar masyarakat dan seluruh pihak bersabar dan memberikan waktu kepada tim yang masih bekerja di lapangan untuk segera mengungkap kasus penusukan ini.
"Proses-proses digital forensik IT penyelidik secara telah dilakukan kita bersama dan saya yakin Insya Allah teman-teman di lapangan tetap berkerja keras dengan segala kemungkinan yang mereka lakukan dan akan terungkap kasus ini," harap Hendri.
Seperti diketahui, Andriana Yubelia Noven Cahya (18) tewas usai ditusuk orang tidak di kenal saat pulang sekolah di gang kecil di Jalan Riau, Baranangsiang, Kota Bogor pada Selasa 8 Januari 2019. Korban tewas akibat luka tusukan senjata tajam tepat di bagian dada kiri sedalam 22 sentimeter. Aksi penusukan itu pun berhasil terekam CCTV yang berada di sekitar lokasi.
Kontributor : Rambiga
Baca Juga: 3 Gadis Eropa Ini Sukses Rintis Karier Model di Korea
Tag
Berita Terkait
-
Penerapan E-TLE Akan Diperluas ke Sejumlah Kawasan di Jakarta
-
Pelaku Masih Misterius, Ini 8 Fakta Pembunuhan Siswi SMK di Bogor
-
Pembunuh Siswi SMK Bogor Masih Berkeliaran, Polisi Salah Tangkap Orang
-
Bermotif Dendam, Siswi SMK di Bogor Diduga Dibunuh Orang Dekat
-
Dibunuh di Gang Sempit, Polisi Temukan Sarung Pisau Pembunuh Siswi SMK
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu