Suara.com - Guru Besar dan cendekiawan muslim dari Universitas Islam Negeri Jakarta Azyumardi Azra berharap pihak kepolisian segera menghentikan penyebaran tabloid Indonesia Barokah. Azyumardi menilai tabloid itu meresahkan masyarakat jelang Pilpres 2019.
Azyumardi berharap kepolisian bertindak cepat untuk menangkap aktor di balik beredarnya tabloid Indonesia Barokah.
"Saya kira tabloid Indonesia Barokah itu, siapa pun yang menerbitkan, saya kira harus berhenti, karena sudah telanjur menyebar, itu harus menghentikan itu," kata Azyumardi Azra kepada wartawan di Gedung Bhayangkari, Jakarta Selatan, Minggu (27/1/2019).
Ia juga meminta polisi untuk bekerja sama dengan kantor pos untuk menahan peredaran tabloid tersebut sebelum sampai ke tangan pembaca yang dapat mengganggu suasana politik.
"Harus menahan itu, misalnya di kantor pos tidak diedarkan, karena itu merusak, menciptakan suasana yang tidak kondusif karena meskipun tidak ada yang baru, itu isinya sudah ada di media cetak dan elektronik, tapi kan disebarkan di pesantren dan masjid, ini bisa mengganggu suasana," jelasnya.
Azyumardi khawatir akan muncul tabloid serupa jika tabloid Indonesia Barokah ini tidak ditindak cepat oleh pihak kepolisian.
"Bisa saja nanti ada lagi tabloid-tabloid semacam itu yang mendiskreditkan dan mungkin menyebar hoaks terhadap capres dan cawapres lain, itu harus dihentikan," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian