Suara.com - Sebuah tebing setinggi 25 meter di RT 14, Dusun Mandala Barat, Desa Gadu Barat, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur longsor.
Akibat kejadian itu, sejumlah batu nisan di pemakaman umum warga setempat ikut hanyut diterjang derasnya air yang mengalir ke sungai Desa Gadu Barat. Tidak hanya itu, akses jalan umum di daerah itu juga terganggu.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tebing longsor sepanjang 5 meter tersebut. Longsornya tebing itu terjadi bersamaan dengan hujan deras. Sedikitnya tiga makam yang dilaporkan hanyut ke sungai dalam peristiwa tersebut.
“Warga spontan bergotong royong membersihkan material yang menutupi jalan dengan menggunakan alat seadanya. Kemudian warga juga mengembalikan batu nisan,” kata Kepala Dusun Mandala Barat, Desa Gadu Barat, Kecamatan Ganding, Waris, seperti dikutip dari Beritajatim.com, Senin (11/2/2019).
Saat ini hanya sepeda motor yang bisa melintas. Sedangkan untuk mobil belum bisa melewati akses jalan ini, karena sebagian material longsor belum dibersihkan.
Karena itu, untuk sementara, pihak desa meminta agar kendaraan roda empat tidak melewati lokasi longsor, karena dikhawatirkan ada longsor susulan. Kendaraan roda empat dipersilahkan melalui akses jalan yang lain.
“Ini untuk jaga-jaga saja, karena sekitar 200 meter ke utara dari lokasi longsor, terlihat ada retakan pada tebing setinggi 20 meter. Kami khawatir terjadi longsor susulan kalau ada kendaraan yang lewat. Karena itu, untuk sementara akses jalan ditutup untuk roda empat,” ujarnya.
Akses jalan yang bersebelahan dengan sungai itu rusak akibat longsornya tebing. Aksws jalan itu menghubungkan dengan Desa Ketawang Karay, Kecamatan Ganding.
“Kami berharap ada perhatian dari pemerintah daerah untuk melanjutkan pembuatan bronjong seperti yang dilakukan pada tahun sebelumnya,” ucap Waris.
Baca Juga: PVMBG Tetapkan Zona Berbahaya Gunung Karangetang
Sisi selatan dari lokasi longsor sudah dibuat bronjong dengan panjang sekitar 100 meter. Pemerintahan desa berharap agar program itu dilanjutkan oleh pemerintah daerah.
“Kalau desa yang membangun sendiri agak susah, karena membutuhkan anggaran yang cukup besar. Karena itulah, kami berharap ada dukungan dari pemerintah daerah,” imbuh dia.
Berita Terkait
-
Aliran Sungai Meluap, Pemilik Salon Hilang Terbawa Longsor
-
Dituding Punya Santet, Kakek Suadin Dibantai hingga Isi Kepala Keluar
-
Balita Tewas Tertimpa Longsor Ketika Tidur Pulas Bersama Sang Ibu
-
Dengar Istri Selingkuh, Hasan Kabur dari Rumah Tahanan
-
Diguyur Hujan Lebat, Jalur Lintas Sumatera di Lahat Amblas
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting