Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Berkarya Muchdi Purwoprandjono alias Muchdi PR menegaskan sikap politik dirinya yang mendukungan Joko Widodo di Pilpres 2019 tidak lantas memengaruhi hubungan persahabatannya dengan Prabowo Subianto. Menurutnya, keputusan politik adalah hak masing-masing individu.
Muchdi PR mengatakan perbedaan politik sudah lumrah terjadi, namun tidak lantas merusak hubungan persahabatan. Seperti halnya, kata Muchdi PR, hubungan antara Ketua CC PKI Dipa Nusantara Aidit dan Ketua Masyumi Mohammad Natsir yang secara pandangan politik bertolak belakang namun tetap bersahabat.
"Masalah kawan ya kawan. Dulu Pak Natsir dan Pak Aidit juga berkawan. Tapi kan masalah pilihan politik itu masalah pilihan masing-masing," tutur Muchdi di Posko Relawan Kotak Hijau Jokowi - Ma'ruf Amin di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (13/2/2019) malam.
Muchdi PR mengaku keputusan dirinya mendukung Jokowi merupakan pilihan pribadi. Muchdi PR mengatakan alasan dirinya mendukung Jokowi lantaran kinerja presiden ke-7 itu sudah jelas terbukti selama memimpin pemerintahan Indonesia empat tahun belakangan ini.
"Jokowi itu dalam empat tahun ini kan sudah jelas. Sudah jelas yang dilakukan oleh Jokowi yang tidak dilaksanakan oleh presiden yang lalu setelah reformasi," ungkapnya.
Baru-baru ini Muchdi menyatakan dukungannya kepada Jokowi - Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 meski dirinya dikenal memiliki kedekatan dengan Capres nomor urut 02 Prabowo.
Dukungan Muchdi itu dinyatakan bersama 1000 perwakilan purnawirawan TNI-Polri dalam acara deklarasi untuk Jokowi - Ma'ruf Amin di Jakarta Internasional Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/2) lalu.
Muchdi PR sebelumnya pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus pada periode Maret - Mei 1998. Ia menggantikan Prabowo yang ketika itu menjabat dipromosikan sebagai Panglima Kostrad.
Dekat di dunia militer, Muchdi PR pada 2008 juga turut mendirikan Gerindra bersama Prabowo. Ia bahkan pernah menjabat sebagai ketua umum partai tersebut. Tetapi pada 2011 Muchdi hengkang dari Gerindra dan pindah ke PPP.
Dalam pemilihan presiden 2014 Muchdi PR secara terang-terangan mendukung Jokowi dan Jusuf Kalla. Kini pilihan yang sama juga diambil purnawirawan jenderal bintang dua itu.
Berita Terkait
-
Status Firli Bahuri Jadi 'Senjata', Keyakinan Roy Suryo Cs Tak Ditahan di Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Dengar, Alasan Kader Gerindra Menjerit Tolak Budi Arie
-
Tak Ditahan Usai Diperiksa 9 Jam, Roy Suryo Pekik Takbir di Polda Metro Jaya
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
Roy Suryo Cs Diperiksa Maraton: Dicecar Ratusan Pertanyaan Soal Fitnah Ijazah Jokowi!
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
Terkini
-
Hidup di Balik Tanggul Luat Raksasa: Kisah Warga Tambakrejo Membangun Harapan dari Akar Mangrove
-
Gaduh Internal Gerindra, Ini 4 Alasan Kader Daerah Tolak Keras Budi Arie
-
TB Hasanuddin: Larangan Polisi Duduki Jabatan Sipil Sudah Jelas, Tapi Pemerintah Tak Pernah Jalankan
-
Status Firli Bahuri Jadi 'Senjata', Keyakinan Roy Suryo Cs Tak Ditahan di Kasus Ijazah Jokowi
-
Polda Metro Jaya Jamin Profesionalisme, Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Tak Ditahan Usai Diperiksa 9 Jam
-
BPJS Ketenagakerjaan Gelar Diskusi Panel: Perkuat Transparansi Pengelolaan Dana Jaminan Sosial
-
Prabowo Dengar, Alasan Kader Gerindra Menjerit Tolak Budi Arie
-
Yusril Beberkan Rencana 'Pemutihan' Nama Baik Napi, Ini Beda Rehabilitasi dan Hapus Pidana
-
Transjakarta Belum Bisa PHK Karyawan Terduga Pelaku Pelecehan, Tunggu Bukti Baru
-
Geledah Dinas Pendidikan Riau, KPK Cari Jejak Bukti Korupsi di Balik Kasus Pemerasan Gubernur