Suara.com - Dandhy Laksono, CEO Watchdoc—rumah produksi audio visual—menyindir kaum kelas menengah di Indonesia, yang seenaknya dalam memboikot sebuah perusahaan.
Bahkan, alasan boikot itu sangatlah sederhana, hanya persoalan berbeda pilihan capres dan cawapres.
Melalui unggahan di akun Instagram miliknya @dandhy_laksono, Dandhy menyoroti masalah boikot yang menimpa BukaLapak, lantaran bosnya—Achmad Zaky—menyebut ’presiden baru’.
“Kelas menengah NKRI memboikot Sari Roti, Traveloka, atau BukaLapak karena urusan copras-capres. Top!” kata Dandhy melalui akun Instagram miliknya saat dikutip Suara.com, Jumat (15/2/2019).
Dalam unggahannya, Dandhy juga membandingkan perilaku kaum menengah Indonesia dengan kaum menengah di negara lain.
Bila di negara lain, biasanya alasan kaum menengah melakukan boikot suatu produk atau perusahaan didasarkan atas masalah yang memiliki tingkat urgensi tersendiri.
“Kelas menengah negara lain memboikot sebuah produk/perusahaan karena: 1. Merusak lingkungan; 2. Melanggar HAM; 3. Eksploitasi buruh; 4. Unfair trade; 5. Isu animal welfare,” ungkap Dandhy.
Unggahan Dandhy ini mengundang banyak respons dari warganet. Sedikitnya ada 690 orang yang menyukai dan beberapa orang juga turut memberikan komentar.
“Kelas menengah emang ngehek om hahaha,” kata warganet @zamzami.airlinus.
Baca Juga: Untuk PC Spesifikasi Rendah, Ini Cara Download PUBG Lite
“Wkwkwk orang-orang negara lain sudah mikir gimana caranya salat di bulan atau mars, di sini masih mikir gimana caranya salat di kubu netral,” ujar warganet @andhaniawan.
“Begitulah Indonesia Raya ini, Ferguso…” ungkap warganet @helgainnekeworotitjan.
Untuk diketahui, Rabu (13/2/2019), CEO BukaLapak Achmad Zaky menulis soal anggaran riset dan pengembangan (litbang) di Twitter. Ia membandingkan anggaran litbang Indonesia yang kalah jauh dari negara lain seperti Malaysia, Singapura Amerika Serikat, Cina, dan Jepang
"Mudah2an presiden baru bisa naikin (anggaran litbang)," Achmad menutup cuitannya itu.
Belakangan cuitan kontroversial itu dihapus oleh Achmad. Meski demikian, tweet itu sudah difoto dan disebar di media-media sosial. Bahkan, pada Kamis malam, tagar #uninstallbukalapak ramai diserukan di Twitter.
Berita Terkait
-
Jubir Prabowo Kritik Pendukung Jokowi yang Bikin Tagar #UninstallBukaLapak
-
Istana: Jokowi Tak Permasalahkan Cuitan Bos BukaLapak soal Presiden Baru
-
TKN Jokowi Minta Pendukung Tak Lagi Persoalkan Cuitan Bos BukaLapak
-
Bos Bukalapak Minta Maaf Sampai Dua Kali
-
Terungkap! Penyebab #UninstallBukalapak Jadi Trending Topic
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Tembus 187 Kasus, Kecelakaan Kereta di Daop 1 Jakarta Terbanyak Melibatkan Orang!
-
Gelagapan Baca UUD 45, Ekspresi Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Disorot: Yang Dibaca Pancasila?
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!