Suara.com - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mengaku prihatin melihat kondisi caleg Partai Gerindra Ahmad Dhani yang mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Medaeng, Surabaya, Jawa Timur. Sebab, kata dia, ruangan penjara itu sudah melebihi kapasitas atau over capasity.
"Yang perlu kita soroti adalah over capacity. Ibarat kapal, kapal yang hanya bisa mengirim 100 penumpang sekarang di isi lebih dari 500 penumpang," kata Sandiagaseusai menjenguk Dhani di Rutan Medaeng, Sabtu (16/2/2019).
Menurutnya, saking penuhnya rutan itu, para tahanan harus tidur berdesak-desakan.
"Berarti ini akan mengakibatkan kapal ini kecelakaan, karam mungkin berakibat banyak sekali masyarakat yang akan kehilangan sanak saudaranya karena keadaan di dalam lapas sendiri sangat memprihatinkan," kata dia.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional, Priyo Budi Santoso mengaku sangat terkejut melihat kondisi Rutan yang over kapasitas. Menurutnya, apa yang dia lihat sudah tidak manusiawi.
"Ini sudah enggak masuk akal, sudah hampir 3000 berkelimpangan seperti ikan sarden. Enggak pake baju ote-ote (tanpa busana) gitu," tegasnya.
Untuk itu, sebagai mantan pimpinan DPR RI yang membawahi masalah hukum dan HAM, Priyo Budi Santoso akan mencarikan formulasi untuk mengatasi kondisi rumah tahanan.
"Saya tetep akan meminta melalui jalur-jalur yang ada agar over capacity daripada tahanan dan lapas ini segera dicari solusi. Karena kita punya dana untuk itu," pungkasnya.
Kontributor : Achmad Ali
Baca Juga: Kocak Abis, Ini Cara Kaesang Pangarep Ejek Gibran Rakabuming
Berita Terkait
-
Sandiaga Uno Ceritakan Kondisi Ahmad Dhani di Penjara Medaeng
-
Sandiaga Uno Jenguk Ahmad Dhani: Hanya Bawa Harapan Keadilan
-
Di Sela-sela Kampanye, Sandiaga Uno Sempatkan Jenguk Ahmad Dhani di Penjara
-
Ricuh Sidang Ahmad Dhani, Ammar Zoni - Irish Bella Resmi Tunangan
-
Kampanye di Surabaya, Sandiaga Uno Akan Jenguk Ahmad Dhani
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO