Suara.com - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menganggap penahanan Ahmad Dhani merupakan dendam politik di era kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi). Prabowo menganggap kasus yang menjerat pentolan Band Dewa 19 itu merupakan ketidak benaran hukum.
Hal ini disampaikan Prabowo usai menjenguk Ahmad Dhani di Rutan Mendaeng, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (19/2/2019).
"Saya berpandangan ini adalah suatu ketidakbenaran hukum. Menurut saya akan dicatat sejarah, menurut saya ini adalah usaha dendam politik, intimidasi politik," kata Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra ini menuturkan, pihaknya sudah berbicara dengan ahli hukum untuk berjuang lewat proses hukum. Prabowo memastikan apa yang dilakukan di rezim Jokowi akan dicatat dalam sejarah.
"Ini direkam sejarah dan sejarah tidak setahun, dua tahun, lima tahun, 20 tahun, tapi ratusan tahun. Ini dicatat," ucapnya.
Untuk itu, Prabowo mengimbau pada penegak hukum agar benar-benar menjunjung tinggi penegakan hukum.
"Saya imbau penegak hukum agat benar-benar menjunjung tinggi hukum. Hukum itu sakral. Hukum itu penting. Tanpa hukum negara bisa rusak," pungkasnya.
Untuk diketahui, Ahmad Dhani dipindahkan ke Rutan Cipinang lantaran guna memudahkan proses persidangan Dhani atas kasus lain. Setelah divonis 1 tahun 6 bulan penjara untuk kasus ujaran kebencian, Dhani kini tengah menjalani proses persidangan untuk kasus pencemaran nama baik.
Dhani sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jawa Timur karena ucapan ‘idiot’ yang dilontarkan Dhani dalam video blog (vlog) pribadinya. Ucapan itu dilontarkannya saat dikepung oleh sejumlah massa yang menolak perhelatan acara deklarasi #2019GantiPresiden di Surabaya pada tahun lalu.
Baca Juga: Prabowo Beli Lahan di Kaltim dan Aceh Seharga 150 Juta Dolar AS, Cash!
Kontributor : Achmad Ali
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar