Suara.com - Tim Kampanye Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sekaligus Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said membantah berbohong soal pertemuan rahasia Jokowi dengan bos Freeport Robert Moffett. Pernyataan Sudirman Said dipertanyakan oleh sejumlah pihak, bahkan dituding telah berbohong.
Tudingan itu muncul setelah dirinya bercerita tentang pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Chairman & Co-Founder Freeport-McMoRan Inc, James Robert Moffett, di Istana pada 6 Oktober 2015 lalu.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu dituding telah berbohong soal pertemuan Jokowi dengan Moffett. Di Twitter, tagar #SudirmanSaidBohong sempat menduduki posisi 5 Besar Trending Topic.
Sudirman Said mengaku tidak ambil pusing dengan tuduhan miring terhadapnya. Sudirman Said menghargai seluruh pendapat baik pro maupun kontra terhadap keterangannya terkait pertemuan tersebut.
"Apa saya punya potongan tukang bohong? Di balik saja yang menuduh saya berbohong itu siapa-sapa saja, dan cek sekelilingnya. Itu tuduhan musiman, seperti kaset rusak, menyuarakan tuduhan dan cerita karangan yang sama. Yang pada nulis karangan bebas itu, memasang identitas saja tidak berani. Bagaimana rakyat mau percaya," katanya dalam penjelasan tertulisnya yang diterima Bisnis/JIBI, Jumat sore (22/2/2019).
Sudirman menegaskan jika ada pihak yang memintanya bertanggungjawab atas testimoninya, dia mengaku siap bertanggungjawab. "Untuk kepentingan bangsa, negara dan rakyat seluruhnya, saya siap melakukan apa saja. [Dengan catatan], sepanjang tidak melanggar peraturan dan kepatutan," katanya.
Dalam acara diskusi dan bedah buku Satu Dekade Nasionalisme Pertambangan karya Simon Felix Sembiring, Rabu (20/02/2019) lalu, Sudirman menceritakan kejadian penting di balik persetujuan perpanjangan izin Freeport pada 7 Oktober 2015. Sudirman mengatakan yang memberikan persetujuan perpanjangan bukan dirinya.
Sudirman Said menjelaskan pada hari Selasa 6 Oktober 2015 sekitar pukul 08.00 WIB, dirinya menerima pemberitahuan dari ajudan Presiden Jokowi untuk menghadap ke Istana. Sekitar pukul 08.30 WIB, Sudirman tiba di Istana. Hanya menunggu sekitar 10 menit, Sudirman dipersilakan masuk ke ruang kerja Presiden.
"Sebelum masuk, saya diberitahu Asisten Pribadi Presiden bahwa pertemuan ini tidak ada. Lalu saya pun masuk. Ini agak dramatis, setelah masuk ke ruang kerja Presiden, saya kaget karena di dalam ternyata sudah ada Moffett," kata Sudirman.
Baca Juga: Luhut: Jokowi Tak Punya Deal Macam-macam dengan Freeport
Sudirman pun mendengarkan arahan Presiden. "Tolong siapkan surat seperti yang dibutuhkan. Kira-kira demi menjaga kelangsungan investasi," kata Sudirman menirukan ucapan Presiden.
Setelah pertemuan singkat tersebut, Sudirman dan Moffett menuju ke satu tempat. Waktu itu Sudirman didampingi oleh seorang staf khusus.
Dalam pertemuan itu, Moffett menyodori sebuah draf. Sudirman pun bereaksi dengan menegaskan tidak akan mengikuti apa yang diinginkan Moffett sesuai isi draf tersebut.
"Saya bilang ke Moffett, kalau saya ikuti draf ini, itu berarti saya didikte. Itu berarti negara didikte oleh korporasi.Saya tegaskan, silakan buat surat dan saya akan buat draf yang isinya akan melindungi kepentingan nasional," katanya.
Sore harinya kira-kira pukul 16.00 WIB, Sudirman kembali ke Istana menemui Presiden membawa draf surat untuk disampaikan ke Moffett.
"Saya sampaikan ke Presiden, saya belum meneken surat tersebut. Apa komentar Presiden, beliau bilang kok begini saja tidak mau," ungkap Sudirman Said.
Berita Terkait
-
Penerima Sertifikat Tanah dari Jokowi di Jaksel Ada yang Gratis dan Tidak
-
Luhut: Jokowi Tak Punya Deal Macam-macam dengan Freeport
-
Jokowi: Orang Berpikir, Saya dengan Pak Gubernur DKI ada Masalah
-
Jokowi: Kondisi Kesehatan Ani Yudhoyono Semakin Membaik
-
Tukang Sayur Rela Tak Tidur Buat Lihat Jokowi Lewat di Pasar Minggu
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka