Suara.com - Bantah Bebani Negara, Jokowi Jelaskan Fungsi Kartu Pra Kerja
Calon presiden petahana Joko Widodo menjelaskan fungsi kartu pra kerja yang akan diluncurkan jika terpilih menjadi presiden di pemilihan presiden 17 April mendatang. Dia menyebut kartu tersebut bukan untuk pengangguran.
Jokowi mengatakan kartu pra kerja akan diberikan kepada lulusan dari sekolah menengah dan lulusan perguruan tinggi yang akan diberi pelatihan sesuai dengan bidangnya untuk meningkatkan mutu dari sumber daya manusia sebelum mendapatkan pekerjaan.
"Lima tahun kedepan kita akan konsentrasi fokus pembangun sumber daya manusia secara besar-besaran. Salah satunya ini (kartu prakerja), bagaimana kita mau bertarung di kompetisi dengan negara lain kalau SDM kita skill-nya kurang, kalau SDM premium kita tidak melimpah," kata Jokowi seusai menjadi pembicara di Festival Satu Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (10/1/2019).
Jokowi juga membantah jika ada anggapan yang mengatakan kartu-kartu yang dijanjikannya akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bahkan menambah hutang negara.
"Merugikan gimana? gini lho, kartu pra kerja ini jadi nanti lulusan SMP, SMA, SMK, atau Universitas yang pegang kartu ini akan di-training, trainingnya itu bisa BUMN, bisa swasta bisa juga Kementerian pemerintah, tapi dalam jumlah yang banyak," jelasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan nantinya kartu pra kerja juga bisa digunakan oleh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri.
"Bisa di luar negeri bisa juga di dalam negeri, jadi yang pegang ini, waktu training dapat insentif honor, kalau trainingnya selesai dia belum mendapat pekerjaan diberikan insentif honor sampai waktu tertentu," tutup Jokowi.
Baca Juga: Alvin Lie : Kemenhub Jangan Ragu Stop Terbang Boeing 737 Max 8 di Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional