Suara.com - Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dradjad Wibowo menyebutkan isu Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang dilabelkan sebagai pelanggar Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan fitnah. Justru, menurutnya, Prabowo merupakan sosok penyelamat saat marak aksi penculikan terhadap kalangan mahasiswa dan aktivis 1997-1998.
Bahkan, dia mengklaim mahasiswa yang diselamatkan Prabowo saat tragedi kerusuhan 98 itu terjadi kini memberikan dukungan kepada mantan Danjen Kopassus itu pada Pilpres 2019.
"Tuduhan pelanggaran HAM itu fitnah. Faktanya, aktivis mahasiswa yang diamankan pasukan Prabowo justru selamat semua. Malah sebagian besar mereka sekarang mendukung Prabowo," kata Dradjad kepada Suara.com, Kamis (14/3/2019).
Dradjad pun menilai kalau tuduhan seperti itu bukan lagi termasuk ke dalam golongan fitnah, namun sudah masuk ke dalam kategori kampanye hitam. Pasalnya, dirinya sangat memahami kalau isu pelanggaran HAM yang dilakukan Prabowo kepada para aktivis kembali dipanaskan di masa kampanye.
"Apa ini ada hubungannya dengan selalu membludaknya acara Prabowo atau Sandiaga, sementara acara petahana sepi-sepi saja? Wallahu ‘alam (Allah yang menentukan)," ujarnya.
Justru menurut Dradjad apabila mereka mengharapkan titik terang dari kasus penculikan aktivis pada peristiwa 1998, seharusnya keluarga korban penculikan itu mendukung Prabowo di Pilpres 2019. Pasalnya, apabila Prabowo terpilih menjadi presiden RI periode 2019-2024, Prabowo siap membuka pelaku utama di balik penculikan aktivis tersebut.
"Prabowo dalam berbagai kesempatan menyebutkan adanya penculikan oleh pihak lain. Jika Prabowo terpilih, tentu dia tidak segan membuka dan menindaknya," pungkasnya.
Sebelumnya, keluarga korban penculikan tahun 1998 menyatakan dukungan kepada pasangan nomor urut 01 Joko Widodo - Maruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden mendatang. Mereka menolak Prabowo Subianto jadi presiden.
Lantaran dicap sebagai pelaku pelanggaran HAM saat tragedi 1998 mendasari sikap antipati keluarga korban kepada Prabowo. Mereka bahkan menyerukan larangan dan ajakan untuk mengalahkan Prabowo dengan kaos bertuliskan #KalahkanCapresPelanggarHAM.
Baca Juga: Ditinggal Ibunda, Mikha Tambayong : Aku Tak Pernah Sesakit Ini
"Saya berharap kepada adek-adek, saya minta supaya adek-adek pilih Jokowi jangan siapa-siapa. Jangan monster itu yang dipilih," kata Damaris Hutabarat orang tua, Ucok Munandar Siahaan korban penculikan 1998, di Hotel Grand Cemara, Rabu (13/2/2019).
Berita Terkait
-
Prabowo Lebih Percaya Hasil Survei Internal, Pengamat: Sampaikan ke Publik!
-
Keluarga Korban Penculikan 98 Dukung Jokowi, Begini Respon TKN
-
Jokowi Tak Perlu Cuti Kampanye, BPN Sebut Putusan MK Kemunduran Demokrasi
-
TKN Persilakan Pendukung Prabowo Bawa Tikar ke TPS, Biar Tak Menuduh
-
TKN: Negative Campaign Boleh, Black Campaign Jangan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Pelican Crossing Cikini Diapresiasi Warga dan Pengamat
-
Yurike Sanger Istri Ke-7 Soekarno Wafat di Amerika, Terungkap Penyebab Wafatnya Sang 'Yuri Sayang'
-
Pemerintah Tetapkan 17 Hari Libur Nasional dan 8 Hari Cuti Bersama Tahun 2026, Catat Tanggalnya
-
Resmi Diumumkan, Ini Dia 8 Hari Cuti Bersama 2026, Siap-siap Atur Jadwal Libur Panjang dari Sekarang
-
Minta Maaf Kasus Keracunan MBG Kembali Terulang, Pemerintah: Bukan Kesengajaan
-
Sejarah Bakal Berakhir! Kementerian BUMN di Ambang Dilebur ke Danantara, Istana-DPR Beri Sinyal Kuat
-
Wali Kota Prabumulih Langgar Aturan Buntut Copot Kepsek SMPN 1, Ini Sanksi dari Kemendagri
-
Modus Licik Eks Pejabat MA Zarof Ricar Sembunyikan Aset Rp35 Miliar, Ternyata Atas Nama Dua Anaknya
-
Wali Kota Prabumulih Beri Hadiah Motor Listrik ke Kepsek SMPN 1, Auto Dinyinyiri Warganet
-
Pemerintah Akui Ada Kemungkinan Kementerian BUMN Dilebur dengan Danantara, Tapi...