Suara.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga diminta untuk membuka hasil survei internalnya terkait Pilpres 2019 ke publik. Permintaan itu disampaikan pengamat Politik Centre For Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes karena kubu BPN kerap menyatakan hasil survei internal berbeda dari lembaga survei lainnya.
Arya menerangkan, karena survei internal BPN tidak dipublikasi, masyarakat jadi tidak mengetahui validitas dari survei tersebut. Termasuk metode pengumpulan data, responden atau sampelnya. Jika dirilis, Arya menyebut masyarakat jadi bisa membandingkannya.
"Jadi kalau ada pernyataan (lebih percaya) survei internal, kita enggak tahu gimana metode pengumpulan datanya, sampelnya dan responden. Akhirnya kita mengomentari sesuatu yang tertutup. Kalau ada survei internal kenapa tidak dirilis sekalian ke publik jadi masyarakat tahu," kata Arya di gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2019).
Sebelumnya, Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan, dirinya lebih percaya pada hasil survei yang dilakukan oleh internal BPN.
Menurutnya, hasil survei internal lebih akurat dan valid ketimbang hasil survei yang diumumkan oleh sejumlah lembaga. Ketua Umum Partai Gerindra ini mencontohkan terkait keakuratan survei sejumlah lembaga yang dilakukan saat Pilkada DKI Jakarta 2017 silam.
"Kita diam-diam punya survei juga, tapi kita belum umumkan, belum mau. Kenapa belum mau umumkan? Jangan sampai kita lengah," ujar Prabowo di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Riau, Rabu (13/3/2019).
Tag
Berita Terkait
-
Prabowo Tak Percaya Hasil Survei, CSIS: Dia Sebenarnya Khawatir
-
Jokowi Tak Perlu Cuti Kampanye, BPN Sebut Putusan MK Kemunduran Demokrasi
-
TKN Persilakan Pendukung Prabowo Bawa Tikar ke TPS, Biar Tak Menuduh
-
Andi Arief: Jokowi Takut Cuti Kampanye Pilpres 2019
-
Alasan Ponpes Lirboyo Terbitkan Maklumat Pilih Jokowi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
Terkini
-
Kejagung Sita Sederet Tanah Zarof Ricar di Riau Senilai Rp35 Miliar, Aset Atas Nama Anak-anaknya!
-
Benteng Terakhir PDIP Runtuh! Prabowo Copot Hendrar Prihadi, Sinyal 'Sapu Bersih' Kabinet?
-
Jadi Menpora, Erick Thohir Wajib Mundur dari PSSI? Pakar: Sah, Asal Penuhi 1 Syarat Ini
-
Di Balik Papan 'Bensin Habis' Ada Kabar Getir Pegawai SPBU Swasta yang Takut Dirumahkan
-
2 Kasus Baru Keracunan Massal MBG Tak Masuk KLB, Publik Murka ke Pemerintah: Tunggu Mati Dulu?
-
Usut Korupsi RSUD Kolaka Timur, KPK Periksa Kasi Pidsus Kejari Kolaka
-
Bantah Kesejahteraan Jadi Pemicu, TNI AD Duga Prajurit Kopassus Terlibat Penculikan Karena Ini
-
Rismon Bongkar Lagi Keganjilan Ijazah Jokowi, Foto Satu-satunya Berkacamata di Indonesia
-
Misteri Keracunan MBG di Garut: Ayam Woku atau Lalapan Mentah Biang Kerok? 194 Pelajar Terkapar
-
Hendrar Prihadi Dicopot dari LKPP, PDIP Terima Tak Ada Lagi Kader Partai di Pemerintahan Prabowo