Suara.com - Lebih dari 1.000 orang dikhawatirkan telah menemui ajal atau tewas akibat Topan Idai yang menerjang Mozambik pekan lalu, dan banyak orang tewas serta lebih dari 200 orang hilang di negara tetangga Mozambik, Zimbabwe.
Kota Beira di Mozambik Tengah menghadapi amukan Topan Idai pada Kamis (14/3). sebelum topan tersebut memporak-porandakan tetangga Mozambik, Zimbabwe. Topan Idai membawa angin kencang dan banjir bandang --yang merendam jalan dan rumah.
"Untuk saat ini, kami secara resmi telah mencatat 84 korban jiwa, tapi ketika kami terbang di atas daerah tersebut ... pagi ini untuk memahami apa yang terjadi, semuanya menunjukkan bahwa kami dapat mencatat lebih dari 1.000 korban jiwa," kata Presiden Mozambik Filipe Nyusi dalam pidato kepada seluruh warganya.
"Ini benar-benar adalah bencana kemanusiaan," kata Nyusi, sebagaimana dilaporkan beberapa kantor berita Organisasi Kantor Berita Negara Non-Blok, NNN --yang dikutip Antara Selasa (19/3/2019).
"Lebih dari 100.000 orang menghadapi ancaman bahaya," katanya.
Gambar yang diambil dari udara dan disiarkan oleh organisasi nir-laba, Mission Aviation Fellowship, memperlihatkan banyak orang terjebak di atap rumah sementara ketinggian air mencapai jendela rumah.
"Luasnya kerusakan ... (di) Beira sangat besar dan mengerikan," kata Federasi Palang Merah Internasional dan Masyarakat Bulan Sabit Merah (IFRC).
"Situasinya mengerikan. Kerusakan sangat luas," kata Jamie LeSueur dari IFRC.
"Hampir semuanya hancur. Saluran komunikasi telah benar-benar terputus dan jalan-jalan telah rusak. Sebagian masyarakat yang terpengaruh tak bisa didatangi," katanya.
Baca Juga: Mantan Presiden Peru Ditangkap karena Mabuk di Restoran
Satu bendungan besar jebol pada Minggu (17/3) dan air yang mengalir memutus jalan terakhir ke Beira, katanya.
Gubernur Provinsi Sofala Alberto Mondlane memperingatkan bahwa "ancaman paling besar yang kita hadapi sekarang, bahkan lebih besar daripada topan itu, ialah banjir sebab hujan terus-menerus mengguyur."
Topan sempurna
Emma Beaty, Koordinator kelompok organisasi non-pemerintah yang bernama Cosaco, mengatakan, "Kami tak pernah menghadapi topan sebesar ini sebelumnya di Mozambik."
"Beberapa bendungan telah jebol, dan yang lain telah mencapai kapasitas penuhnya. Bendungan tersebut dalam waktu dekat akan membuka pintu air pengendali banjir. Ini adalah gabungan banjir, topan dan bendungan jebol serta terciptanya potensi gelombang; semuanya ada sehingga kami menghadapi topan yang sempurna."
Nyusi mengatakan air Sungai Pungwe dan Buzi "telah menjebol tanggulnya dan air yang mengalir menenggelamkan seluruh desa".
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui