Suara.com - Percakapan terakhir antara pilot dan kopilot Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang pada Oktober 2018 lalu akhirnya terungkap. Sebelum pesawat jatuh di lautan, sang kopilot Harvino sempat meneriakan takbir 'Allahu Akbar'.
Sebelumnya pada November 2018 lalu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT telah merilis preliminary report terkait kecelakaan Lion Air JT 610 PK-LQP itu.
Dalam laporan itu, Digital Flight Data Recorder (DFDR) merekam adanya hal teknis berupa perbedaan antara dua AoA (Angle of Attack) yang ada di kokpit.
Belakangan diketahui, persoalan di pesawat berjenis Boeing 737 Max 8 itu disebut mirip dengan insiden yang dialami pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh pada awal Maret ini.
Melansir laman Reuters pada Kamis (21/3/2019), hal itu dikatakan oleh 3 orang sumber anonim yang mengetahui isi Cockpit Voice Recorder (CVR) kepada Reuters. Ini adalah pertama kalinya isi CVR terungkap ke publik. Reuters sendiri menyatakan tidak memiliki rekaman maupun transkrip dari isi CVR.
Ketiga sumber anonim Reuters tersebut mengatakan, pilot asal India, Bhavye Suneja sempat terdiam di detik-detik terakhir pesawat sebelum jatuh.
Sementara itu, kopilot asal Indonesia, Harvino, berteriak 'Allahu Akbar'. Saat itulah pesawat menukik dan jatuh di perairan Tanjung Karawang dan menewaskan 189 orang di dalamnya termasuk pilot dan kopilot.
Terkait pengungkapan oleh sumber anonim itu. Reuters telah mencoba meminta konfirmasi kepada pihak Lion Air, Boeing, hingga KNKT.
Menanggapi hal itu, juru bicara Lion Air mengatakan, semua data dan informasi telah diberikan kepada pihak yang meyelidiki, sehingga mereka menolak berkomentar lebih lanjut.
Baca Juga: 4 Anak Kecil Jadi Tumbal Kekejian Pelaku Penembakan Masjid Selandia Baru
Begitu juga dengan pihak Boeing, mereka menolak berkomentar saat dikonfirmasi oleh Reuters dengan alasan investigasi sedang berjalan.
Sementara itu, kepada Reuters, Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, laporan investigasi bisa dirilis pada bulan Juli atau Agustus. Pada hari Rabu (20/3) ini, dia menolak berkomentar soal isi CVR dan mengatakan bahwa isinya belum dipublikasikan.
Masih dari keterangan sumber anonim Reuters, sebelum pesawat jatuh, pilot dan kopilot sempat panik. Mereka berusaha sekuat tenaga mencari solusi saat pesawat mengalami gangguan.
Sang pilot bahkan meminta kopilot untuk membaca buku panduan yang berisi ceklis saat peristiwa abnormal.
Bahkan kemudian, di penghujung penerbangan sebelum pesawat jatuh, pilot meminta kopilot untuk menerbangkan pesawat. Sementara dirinya mengecek buku panduan untuk mencari solusi.
"Kondisinya seperti ujian, di mana ada 100 pertanyaan dan ketika waktu habis, anda hanya bisa menjawab 75 pertanyaan. Kemudian anda panik. Ini bagaikan kondisi time-out," kata sumber anonim ketiga Reuters.
Berita Terkait
-
Terungkap! Ada Pilot Ketiga dalam Kokpit Sebelum Lion Air PK LQP Jatuh
-
Boeing 737 MAX 8 Jatuh, Sahamnya Nyungsep Sampai 10 Persen
-
Boeing Perbaharui Perangkat Lunak 737 MAX 8 dan Beri Pelatihan ke Pilot
-
Boeing 737 Max 8 Akhirnya Dilarang Terbang di Kampung Halamannya Sendiri
-
Kemenhub Cek Boeing 737 - 8 Max Milik Lion Air dan Garuda Indonesia
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Sempat Digigit Anjing, Mayat Bayi di Bukittinggi Tewas Termutilasi: Tubuh Terpotong 3 Bagian!
-
Bahlil 'Dihujat' di Medsos, Waketum Golkar Idrus Marham: Paradoks Demokrasi
-
Ponsel Menkeu Purbaya Kalah Jauh dari Anak Buahnya: Handphone Lu Bagus Nih
-
Nadiem Makarim Tersandung Skandal Laptop Chromebook, Begini Proses Pengadaan Barang Versi LKPP
-
Misteri Lawatan Trump ke Asia: Sinyal Kejutan dari Korut, Kim Jong Un Sudah Menanti?
-
Viral Pencurian Brutal di Lampu Merah Tanjung Priok, Sopir Pasrah Pilih Tak Keluar Truk
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
-
Hadirkan Cahaya Bagi Warga Sabang Aceh, Ubah Gelap Jadi Harapan Baru: Kiprah PLN Peringati HLN ke-80
-
Cuaca Ekstrem dan Suhu Panas Landa Indonesia, Waspada di Tiga Provinsi Siaga
-
Momen Langka di Kuala Lumpur, Donald Trump dan Prabowo Subianto Hadiri KTT ASEAN