Khawatir akan akan keselamatan putri mereka, orang tua Nur Dhania akhirnya membuat pilihan yang menakjubkan. Ayahnya, Dwi Djoko Wiwoho rela meninggalkan pekerjaan kelas menengahnya sebagai pegawai negeri senior di Batam, Provinsi Riau.
Dia menjual rumah utama keluarga di Jakarta untuk membiayai perjalanan ke Suriah, melalui Turki.
Dalam minggu-minggu dan bulan-bulan berikutnya, 26 anggota keluarga melakukan perjalanan ke Timur Tengah. Tujuh ditahan di Turki dan dideportasi. Tetapi 19 anggota keluarga, termasuk Nur Dhania dan orang tuanya, berhasil mencapai Raqqa.
Cerita benar-benar berubah tak seperti yang dibayangkan Nur Dhania. Segera setelah keluarganya tiba di Suriah, mereka dipisahkan dan dipaksa untuk hidup terpisah.
Perempuan dan anak perempuan ditempatkan di asrama yang kotor bersama perempuan lain yang tidak mereka kenal. Perkelahian fisik dan perselisihan rumah tangga adalah hal biasa, seperti halnya pencurian.
Pejuang ISIS secara teratur datang ke asrama untuk menekan Nur Dhania, saudara perempuannya dan wanita muda lainnya untuk menikah. Namun berulang kali mereka menolak.
Sementara kerabat laki-laki Nur Dhania dibawa ke kemah selama seminggu untuk mempelajari aturan Syariah.
Mereka diajari menggunakan senjata, termasuk AK-47 dan granat berpeluncur roket. Tetapi Nur Dhania bersikeras bahwa ayah dan pamannya menolak untuk berperang.
"Yang kami inginkan adalah menjadi warga sipil," katanya.
Baca Juga: Melongok Bagian Dalam Rumah Jalangkung yang Buat Heboh Warga Depok
Menolak Berperang
Tetapi Nur Dhania mengatakan, bahwa ketika saudara laki-lakinya menolak mengambil senjata untuk berperang, rezim ISIS menyalahkannya.
"Mereka memerintahkan dan memaksa orang untuk pergi berperang. Tetapi Alquran mengatakan bahwa tidak semua orang harus pergi berperang, dan beberapa orang perlu tinggal di kota," katanya.
Mereka berharap menemukan surga di Raqqa. Namun dalam setahun, keluarga itu berantakan.
Neneknya meninggal karena penyakit. Seorang pamannya terbunuh dalam serangan udara. Sementara yang lain menghilang sama sekali. Bersisa tinggal 17 orang penyintas dan memutuskan sudah waktunya untuk melarikan diri.
Kabur dari ISIS
Berita Terkait
-
ISIS Akhirnya Menyerah, Kekhalifahan Abu Bakr Al Baghdadi Jatuh
-
ISIS Sebar Seruan Aksi Balas Dendam atas Teror di Masjid Selandia Baru
-
Terdesak, ISIS Bikin Video: Apa Salah Kami? Kenapa Kami Dipersekusi?
-
128.000 Orang Disebut Jadi Tahanan Rezim Assad di Suriah
-
Tim Gegana Ledakan Benda Diduga Bom di Rumah Terduga Teroris Abu Husain
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?