Suara.com - Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah atau SNHR mengungkapkan, hampir 14.000 orang tewas di dalam penjara rezim Bashar al-Assad sejak Maret 2011.
Dalam laporannya, SNHR menyebutkan sebanyak 127.916 orang saat ini masih ditahan atau dihilangkan secara paksa selama periode yang sama.
SNHR menyatakan, kelompok teroris PYD / PKK telah melakukan "penangkapan sewenang-wenang dan penghilangan paksa di wilayah-wilayah Suriah yang berada di bawah kendalinya", demikian seperti dikutip dari kantor berita Anadolu, Rabu (13/3/2019).
Sebanyak 2.705 orang telah ditangkap secara sewenang-wenang atau dihilangkan secara paksa oleh "Pasukan Demokrat Suriah", yang dipimpin oleh cabang organisasi teroris PKK di Suriah.
SNHR lebih lanjut menyatakan bahwa organisasi militan, termasuk kelompok teroris Daesh, telah menahan sekitar 9.867 orang dalam periode yang sama.
Menurut laporan tersebut, pasukan rezim telah mengepung daerah-daerah yang dikuasai oposisi, mencegah akses ke makanan dan obat-obatan, yang mengakibatkan 921 warga sipil tewas - termasuk 187 perempuan dan 398 anak-anak - sejak Maret 2011.
Sementara itu, kelompok teroris Daesh mengadopsi langkah serupa di Kota Deir ez-Zour dan di kamp pengungsi Yarmouk di selatan Damaskus.
SNHR selanjutnya mengklaim bahwa 216 serangan senjata kimia telah dilancarkan oleh rezim Assad sejak Desember 2012, menyebabkan sekitar 1.461 orang tewas.
Selain itu, diperkirakan 14,2 juta orang telah dipindahkan secara paksa sejak Maret 2011, termasuk delapan juta orang yang terlantar di dalam wilayah Suriah dan 6,2 juta lainnya terpaksa meninggalkan negara itu.
Baca Juga: 29 Nelayan Aceh Ditahan di Luar Negeri Terkait Kasus Pencurian Ikan
Berita Terkait
-
Dalam Setahun, Seribu Lebih Anak-anak Suriah Tewas Akibat Perang
-
50 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Koalisi Pimpinan AS di Suriah
-
Tiga Ribu Orang Termasuk WNI Dievakuasi dari Benteng Terakhir ISIS
-
334 Sekolah di Idlib Diliburkan karena Serangan Rezim Assad
-
Cerita Pilu Anak-anak di Suriah Korban Kekejaman ISIS
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Fakta Viral Bakso Babi di Bantul, Warga Muslim Terkecoh Penjual Dianggap Tak Transparan
-
Sosok Dini Yuliani, Istri Bupati Purwakarta yang Meninggal Dunia Hari Ini
-
Heboh Rocky Gerung Plesetkan Lirik "Anak Sekecil itu Disuruh jadi Wapres", Iwan Fals Panik: Cukup!
-
Dana Publik Terancam? KPK Selidiki Dugaan Mark-Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, DPR Mendukung
-
Said Didu ke Prabowo: Ciut Bentuk Komite Reformasi Polri Usai Ketemu Jokowi?
-
Mahfud Ragu Luhut Terlibat Dugaan Korupsi Whoosh: Dia Masuk Saat Barang Sudah Busuk
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
Geger Utang Whoosh, Mahfud MD: 1000 Persen Setuju Jokowi, Tapi Usut Tuntas Dugaan Mark Up
-
Sandra Dewi Cabut Gugatan: Awalnya Ngotot, Kini Pasrah Barang-barang Disita Kejagung, Mengapa?
-
Geger Utang Whoosh, Bunga Pinjaman China Disebut 20 Kali Lipat Lebih Ganas dari Jepang