Suara.com - Calon Pendeta Melinda diperkosa dan dibunuh karena mengejek jelek. Melindawati Zidemi mengejek Nang, sang pemerkosa dan pembunuh.
Nang tersinggung karena Calon Pendeta Melinda mengejek jelek. Nang memang telah memantau kegiatan Calon Pendeta Melinda selama sepekan di Desa Sungai Baung Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI.
Nang juga suka dengan Calon Pendeta Melinda selama 8 bulan terakhir. Sehari-harinya Nang bekerja sebagai pemetik sawit.
Ejekan Calon Pendeta Melinda kepada Nang bermula saat Melinda hendak keluar gereja menuju pasar. Saat itu Nang dan Calon Pendeta Melinda cek cok.
"Dia bilang saya jelek," kata Nang di Mapolda Sumatera Selatan, Jumat (29/03/2019).
Nang tersinggung, dia pun ingin balas dendam. Nang menunggu Calon Pendeta Melinda di kebun sawit bersama Hendrik, temannya. Hendrik pun ditetapkan jadi tersangka.
Dalam menjalankan aksi pemerkosaan dan pembunuhan, Nang dan Hendrik memakai sarung dan sebo agar tak dikenali. Nang dan Hendrik memasang balok kayu untuk mengkadang Melinda.
"Kami sekap dulu NP. Itu Hendri yang melakukan. Setelah itu baru mengikat korban dan dicekik," kata Nang.
Hanya saja dalam pengakuannya, Nang bantah memperkosa Melinda.
Baca Juga: Kesaksian Mengerikan Bocah Selamat dari Perkosaan Calon Pendeta Melinda
"Tidak diperkosa. Hanya dicabuli saja," tegasnya.
Kapolda Sumsel, Irjen Polisi Zulkarnain Adinegara bercerita pengungkapan kasus perkosaan dan pembunuhan Calon Pendeta Melinda dilakukan kurang dari 24 jam usai Nang dan Hendrik menghabisi Melinda di areal kebun sawit Desa Sungai Baung, Kecamatan Air Sugihan, OKI, (25/03/2019).
Terkuaknya kasus ini bermula saat polisi mulai melakukan penyelidikan terhadap temuan ban karet serta memeriksa empat orang saksi secara intensif. Mereka dicocokkan DNA nya antara korban dengan saksi berdasarkan air liur dan darah korban. Dua di antara empat saksi itulah yang diduga kuat sebagai pelaku. Selain itu, polisi juga menemukan tas dan ponsel korban yang disimpan di dekat pohon sawit.
Meski demikian, kepolisian memastikan jika korban tidak mengalami pemerkosaan. Ini terbukti dari tidak ditemukannya sperma baik itu di kain maupun tubuh korban.
"Hanya di bagian vital korban terdapat sedikit kerusakan karena tindakan pencabulan yang dilakukan pelaku. Ini hasil dari dokter forensik RS Bhayangkara," kata dia.
Nang dan Hendrik terancam hukuman mati.
Berita Terkait
-
Kesaksian Mengerikan Bocah Selamat dari Perkosaan Calon Pendeta Melinda
-
Setelah Sadar, Bocah 9 Tahun Lari ke Arah Gereja Cari Pertolongan
-
Biarawati Melinda Bernasib Tragis, Mau Menikah Namun Diperkosa dan Dibunuh
-
Diberitakan Kerja di Alexis, Pedangdut Melinda Datangi Dewan Pers
-
Beradegan Pemerkosaan, Fany Vanya dan Michael Canggung
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana