Suara.com - Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyatakan surat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY ke Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno punya maksud baik. SBY mengajak seluruh pihak menghargai demokrasi di Indonesia.
Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat ini mengatakan justru masyarakat harus berterima kasih kepada SBY. Sebab SBY diklaim mengajak seluruh pihak untuk berpikiran jernih dan memiliki pemikiran yang tetap mengedepankan akal sehat dan rasionalitas.
"Terkait pesan SBY secara internal kepada sejumlah kader partai Demokrat ini, Beliau sebagai negarawan ingin memberikan perspektif atas dasar Beliau memimpin Indonesia selama 10 tahun, dinas di TNI termasuk ketika menyelesaikan konflik komunal, horisontal saat menjadi Menkopolhukam," kata putra sulung SBY ini di Solo, Jawa Tengah, Senin (8/4/2019).
"Pak SBY juga sudah mengingatkan kita semua, termasuk kepada pemimpin dan elit politik, jangan sampai Pemilu 2019 ini menjurus pada polarisasi yang berdampak pada benturan sesama anak bangsa. Apalagi saat ini diperkuat dengan narasi identitas," lanjut dia.
Melalui suratnya, SBY juga menekankan pentingnya inklusivitas karena pemimpin harus untuk semua. Sementara itu, selama mengunjungi sejumlah daerah di Indonesia, pihaknya menerima pesan kuat masyarakat tentang keinginan mereka akan kepemimpinan yang sejuk, teduh dan mengayomi semua.
"Jangan justru elit politik seru sendiri di ruang publik, saling serang dengan isu apapun, rakyatlah yang jadi korban hanya karena pertarungan politik," kata AHY.
Ia berharap jangan sampai masyarakat hidup di tengah sekat-sekat yang tebal.
"Saat ini sesama umat Islam saya merasakan ada gesekan di sana sini akibat beda pandangan dan pilihan politik. Itulah pentingnya ukhuwah Islamiyah," katanya. (Antara)
Baca Juga: Buntut Surat SBY ke Prabowo - Sandiaga Timbulkan Keretakan Koalisi?
Berita Terkait
-
Demokrat: SBY Ingatkan Prabowo - Sandiaga Tak Pakai Politik Identitas
-
Lieus Sungkharisma: Surat SBY ke Prabowo Digoreng Calo Politik
-
Pesan SBY Lewat Sepucuk Surat: Jangan Bermain Api, Terbakar Nanti
-
Tulis Surat dari Singapura, SBY: Kampanye Akbar Prabowo Tak Lazim
-
Akhirnya! Anak Annisa Pohan Temani Memo Ani Yudhoyono Jalani Pengobatan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu