Suara.com - Cawapres Nomor Urut 02 Sandiaga Uno memenuhi undangan Federasi Serikat Pekerja (FSP) Sinergi BUMN.
Dalam pertemuan itu, federasi tersebut tidak menyatakan dukungan, namun menyodorkan rekomendasi dan menyampaikan kondisi BUMN yang disebut telah diseret-seret untuk kepentingan politik pada rezim saat ini.
Sandiaga mendengarkan seluruh rekomendasi yang disampaikan oleh Ketua FSP Sinergi BUMN Achmad Yusuf. Rekomendasi itu hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V tahun 2019.
Salah satu yang rekomendasi yang disampaikan ialah memposisikan BUMN netral dan independen sebagai badan usaha.
Menanggapi rekomendasi-rekomendasi yang disampaikan, Sandiaga sepakat jika netralitas BUMN harus dijaga. Selain itu, Sandiaga berkomitmen, jika nantinya terpilih memimpin negara, untuk menempatkan putra putri terbaik bangsa yang mampu mengelola BUMN tanpa melihat asalnya.
"Pengelola BUMN harus dari the best sons and daughters putra putri terbaik bangsa Indonesia tanpa melihat apakah dia tim relawan, anggota BPN. Ini komitmen kami," kata Sandiaga di Batik Kuring, SCBD, Jakarta, Rabu (10/4/2019).
Selain itu, Sandiaga juga berkomitmen akan menjadikan BUMN sebagai badan usaha negara yang berkualitas dengan menerapkan sistem transparansi dan akuntabilitas yang baik. Menurutnya hal tersebut menjadi modal BUMN bisa menjadi perusahaan-perusahaan kelas dunia.
"Itu yang menjadi komitmen kami dan tentunya rekomendasi ini menjadi bekal bagi kami," pungkasnya.
Berikut, rekomendasi yang disampaikan Federasi Serikat Pekerja BUMN. Federasi Serikat Pekerja (FSP) Sinergi BUMN merupakan afiliasi dari 38 serikat pekerja perusahaan di lingkungan BUMN.
Baca Juga: Setelah Asep, Ditemukan Lagi Mayat dalam Karung di Pandeglang
1. Menyerukan komitmen netralitas BUMN dengan menolak segala bentuk penggunaan resources BUMN untuk kepentingan elektoral Calon Presiden/Wakil Presiden tertentu karena BUMN merupakan entitas bisnis mlllk negara yang harus menjunjung tinggi profesionalisme dan independensinya dalam Pemilihan Umum termasuk Pemlllhan Presiden RI tanggal 17 April 2019.
2. Menolak penempatan anggota tim sukses, relawan atau kelompok pendukung pemenangan calon presiden serta partai politik pada organ-organ perusahaan (Direksi/ Komisaris / Dewan Pengawas).
3. Kementerian BUMN hendaknya melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap enam rekruitmen Direksi BUMN karena realitas semakin banyaknya Direksi BUMN yang ditetapkan sebagal Tersangka oleh KPK.
4. Penunjukan Direksi BUMN diprioritaskan berasal dari karyawan karir BUMN yang bersangkutan. Hal ini sangat penting sebagai bentuk kaderisasi kepemimpinan di BUMN yang akhir-akhir ini cenderung melambat sebagai dampak dari fenomena penunjukan Direksi BUMN yang hanya berputar-putar dan bergiliran dari satu BUMN ke BUMN yang lain.
5. Merekomendasikan kepada Presiden terpilih agar menempatkan fungsi pengurusan BUMN secara kelembagaan tidak dalam bentuk kementerian yang dipimpin oleh menteri tetapi dalam bentuk yang lebih sesuai dengan culture korporasi sebagai upaya debirokratisasi BUMN.
6. Mendorong Pemerintah untuk menerbitkan kebijakan yang berpihak kepada kepentingan bisnis BUMN, memberikan privilege kepada BUMN dalam menjalankan bisnis termasuk pelaksanaan sinergi BUMN, khususnya yang berkaitan dengan eksploitasi dan eksplorasi sumber daya nasional.
Berita Terkait
-
Pengamat: Pilpres, Pertarungan 'Asal Bukan Prabowo' vs 'Asal Bukan Jokowi'
-
Sindir Prabowo, TKN: Jangan Pilih Pemimpin yang Emosional
-
Ini Dia Kriteria Capres Idaman Lalu Muhammad Zohri
-
Rabu Ini, Prabowo Sapa Solo, Sandiaga Fokus di Jakarta
-
Resmikan Posko Pengaduan Kecurangan Pemilu, Moeldoko: Kita Bisa Kritisi KPU
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik
-
Terjaring OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Digelandang ke KPK Besok
-
Prabowo ke Tanah Abang! KAI Ungkap Agenda Mendadak di Istana
-
Jadi Event Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia, PLN Electric Run 2025 Berlangsung Sukses
-
Tertunduk Lesu, Onad Kirim Pesan Cinta untuk Istri Usai Asesmen Narkoba