Suara.com - Sinta Nuriyah Wahid, istri Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menginginkan Pemilu 2019 berjalan jujur dan damai. Untuk itu, ia memberikan dukungan langsung pada KPU selaku penyelenggara pemilu.
Sebagai penyelenggara Pemilu, Sinta menilai KPU telah melaksanakan tugasnya dengan baik selama ini. Namun, Sinta mengingatkan KPU agar dapat mengantisipasi segala potensi yang dapat menurunkan tingkat kepercayaan kepada KPU.
"Kami mendukung apa yang telah dilaksanakan KPU. Agar KPU juga sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi (masalah) seperti itu dan mengantisipasi. Oleh karena itu bisa disiapkan dari sekarang," ujar Sinta di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2010).
Meski menginginkan Pemilu 2019 yang akan berlangsung pada 17 April 2019 berjalan dengan lancar dan damai, ia meyakini nantinya akan ada sejumlah masalah, khususnya mereka yang tidak menerima hasil pemilu.
"Pemilu nanti walaupun nanti kita menjumpai ada lelucon-lelucon, ada lagu rock, ada lagu jazz, ada juga lagu senduh. Tapi semua itu bisa diatasi bersama. Dengan kerja dari KPU semoga semua itu bisa berjalan lancar, tenang, dan damai, tidak ada kecurangan dan sebagainya," ujarnya.
Selain Sinta Nuriyah, hadir juga Ketua Umum Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD dan Alissa Wahid menyambangi Kantor KPU.
Mahfud mengatakan maksud kedatangannya dalam rangka memberi dukungan kepada KPU sebagai penyelenggara Pemilu untuk mewujudkan Pemilu yang adil, bermartabat dan sesuai dengan konstitusi. Adapun, hal itu sebagai bagian dari semangat Gerakan Suluh Kebangsaan.
"Kami datang di sini terus terang kalau di kemukakan dalam klimat pendek, kami akan memberika dukungan kepada KPU untuk meneruskan tugas-tugas penuh profesional dalam rangka menyonggsong pemungutan suara Pemilh 2019 pada 17 April yang akan datang," tutur Mahfud.
Baca Juga: Bully Kembali Terjadi, Siswi SD Caci Maki dan Tampar Temannya di Kelas
Berita Terkait
-
KPU Nilai Isu Debat Pilpres 2019 Terakhir Menyangkut Hajat Orang Banyak
-
Ada Isu Hasil Pemungutan Suara Luar Negeri, KPU: Hoaks
-
Pemungutan Suara di Luar Negeri Dimajukan sampai 14 April
-
Anggap DPT Masih Bermasalah, Amien Rais Sebut Sistem KPU Ada Genderuwonya
-
Usai Pemilu 2019, Warga Kota Depok Kembali Rayakan Pesta Demokrasi Pilkada
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri