Suara.com - Dua orang diduga pemilih siluman alias oknum yang menggunakan formulir C6 orang lain, tertangkap di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 34 Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
"Ada tiga orang diamankan. Dua orang bukan warga setempat dan satu orang lainnya oknum Ketua KPPS TPS 34 Banta-bantaeng," kata Kapolsek Rappocini Kompol Edhy Supriyadi di Makassar, Rabu (17/4/2019), dilansir Antara.
Modus yang dilakukan pelaku, kata dia, oknum Ketua KPPS berinisial S tersebut memberikan formulir C6 kepada orang yang bukan pemiliknya masing-masing berinisial B dan A untuk mencoblos pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden tertentu.
Namun, saat hendak mencoblos warga mulai curiga karena jenis kelamin dalam C6 itu adalah perempuan sementara yang mau mencoblos laki-laki. Di saat bersamaan pemilik formulir C6 tersebut muncul sehingga mengundang reaksi warga.
"Ketiganya diamankan petugas --untuk menghindari amukan massa-- di kantor Polsek untuk diminta keterangan. Selanjutnya diserahkan ke Posko PPK Kecamatan Rappocini untuk ditindaklanjuti," kata Edhy.
Meski terjadi insiden ditempat itu, awalnya para pemilih meminta untuk pemilihan ulang, namun ditenangkan Panwas bahwa tidak menjadi masalah karena belum mencoblos kertas suara.
Secara terpisah oknum Ketua KPPS setempat, S mengaku menyuruh kedua orang itu untuk mengambil undangan C6 yang bukan miliknya dengan dalih masih banyak undangan C6 di rumahnya yang didistribusikan ke warga dan sayang kalau tidak digunakan.
"Tadi malam, anak-anak saya suruh ambil C6 di atas meja karena masih banyak tidak diambil orang. Mereka juga tidak mau Golput jadi saya suruh ambil untuk memilih, ternyata salah ambil undangan dan orang yang punya undangan ada datang di TPS," katanya.
Meski demikian apa yang dilakukan tersebut merupakan pelanggaran hukum karena menggunakan hak orang lain dalam pelaksanaan Pemilu serentak 2019.
Baca Juga: Bawaslu Telusuri Dugaan Politik Uang oleh Caleg di Sleman dan Yogyakarta
Saat ini ketiganya masih menjalani pemeriksaan di tingkat PPK Kecamatan Rappocini untuk selanjutnya dimasukkan diproses sentra Gakumdu terkait pelanggaran bagi penyelenggara. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram