Suara.com - Desa Kandolo Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, dipastikan aman dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla), walau sempat terpantau sejumlah titik panas (hotspot) di sana. Pengecekan dilakukan Manggala Agni, yang turun ke lapangan dengan melakukan groundcheck.
Groundcheck sendiri dilakukan pada area yang terpantau memiliki titik panas berdasarkan satelit, baik MODIS maupun NOAA.
Setelah dilakukan pengecekan, pada Kamis (18/4/2019), Manggala Agni Daops Sangkima menyatakan, Desa Kandolo aman dari karhutla. Walau demikian, sejumlah kesiagaan masih dilakukan karena ada areal bekas terbakar yang sudah padam .
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Raffles B. Panjaitan menyampaikan, secara rutin, Manggala Agni secara melakukan pemantauan cuaca dan pemantauan hotspot. Setiap hotspot yang terpantau akan diberlakukan groundcheck untuk memastikan apakah titik api yang terpantau merupakan kebakaran hutan dan lahan atau tidak.
“Hotspot atau titik panas yang tertangkap satelit tidak selalu merupakan kebakaran hutan dan lahan. Satelit menangkap titik panas dari Bumi, jika suhunya relatif tinggi dibandingkan dengan wilayah sekitarnya. Untuk memastikan panas yang tertangkap satelit merupakan karhutla atau bukan, maka dilakukan groundcheck, “ jelasnya.
Sementara itu, Manggala Agni Daops Palangkaraya juga melakukan pemadaman karhutla di Jalan Mahir Mahar kilometer 4, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah. Keberadaan sumber air yang dekat, mendukung pemadaman kebakaran yang terjadi pada lahan gambut, dan karhutla ini pun berhasil dipadamkan.
Pemadaman juga dilakukan oleh Manggala Agni Daops Sibolangit di Desa Ujung Mangki, Kecamatan Bakongan, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Sebanyak 30 personel Manggala Agni Daops Sibolangit diterjunkan ke Aceh Selatan untuk melakukan pemadaman karhutla yang terjadi pada lahan gambut seluas 9 hektare.
Sementara itu, perbandingan total jumlah hotspot pada 2018 dan 2019, periode 1 Januari - 18 April 2019 berdasarkan Satelit NOAA terdapat 376 titik, pada periode yang sama 2018, jumlah hotspot sebanyak 443 titik, sehingga terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 67 titik atau 15,12 persen.
Baca Juga: Bakti Rimbawan Manggala Agni KLHK Wujudkan Lingkungan Bebas Karhutla
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting