Suara.com - Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Robert Endi Jaweng meminta pada pemerintah pusat tidak hanya fokus pada rencana pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke luar Pulau Jawa. Endi mengatakan hal itu bukan hanya isu daerah, namun tetap harus memikirkan soal penataan kota Jakarta.
"Memindahkan ibu kota bukan sekedar isu dari daerah, tapi juga bagaimana Jakarta tidak ditinggalkan," ujar Endi saat diskusi bertajuk Pindah Ibu Kota Nih?, di Kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (4/5/2019).
Menurut Endi, pembahasan menata Jakarta juga sangat penting meski nantinya daerah yang kini dipimpin oleh Gubernur Anies Baswedan tidak lagi menjadi ibu kota. Jakarta kata dia, akan tetap menjadi pusat bisnis.
"Menata Jakarta juga penting, kita tidak meninggalkan Jakarta karena bisnis dan ekonomi pusat masih di sini," katanya.
Endi menuturkan, rencana pemindahan ibu kota harusnya menjadi momentum strategi pembangunan.
"Membayangkan 10-50 tahun kedepan, dimana birokrasi harus lebih ramping," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengusulkan Ibu Kota baru nantinya akan difungsikan sebagai pusat pemerintahan.
"Usulan kami untuk ibukota ini yang diposisikan adalah hanya fungsi pemerintahan, yaitu eksekutif, kementerian lembaga, legislatif, parlemen MPR DPR DPR, kemudian yudikatif, kehakiman kejaksaan MK dan seterusnya, kemudian keamanan TNI Polri, serta kedutaan besar serta perwakilan organisasi internasional yang ada di Indonesia," ujar Bambang dalam paparan Rapat Terbatas (Ratas) bersama Presiden Jokowi yang membahas tindak lanjut rencana pemindahan ibu kota di kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4/2019).
Ia menyebut fungsi jasa keuangan, perdagangan, dan industri tetap berada di Jakarta.
Baca Juga: Ibu Kota Negara Mau Pindah, Ahli Nilai Penataan Ruang Jakarta Produk Gagal
"Fungsi jasa keuangan, perdagangan, dan industri tetap di Jakarta, misalkan BI, OJK, BKPM tetap di Jakarta. Ini konsep yang coba kita tiru dari beberapa best practice yang sudah dilakukan negara lain," kata dia.
Bambang menyebut hal yang akan dituju dari ibu kota baru adalah pemisahan pusat bisnis dan pusat pemerintahan. Sementara kota Jakarta kata Bambang, tetap menjadi pusat bisnis bahkan menjadi pusat bisnis yang levelnya regional, asia tenggara.
"Dan kemudian momen pemindahan ibu kota ini juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan kementerian lembaga, sehingga untuk bapak Kemenpan ini adalah saat yang baik untuk melakukam resizing dari ASN itu sendiri," ucap dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang
-
Kasus Ilegal Akses Akun Mirae Mandek, Korban Kini Ngaku Kecewa dan Merasa Ditekan
-
Presiden Prabowo Telepon Hotman di Hari Natal, Puji Buka Lapangan Kerja: Hebat Kau!