Suara.com - Budayawan sekaligus ulama Muhammad Ainun Nadjib alias Emha Ainun Nadjib mengaku tak pernah mau diundang ke istana.
Tokoh yang akrab disapa Cak Nun ini menyampaikannya secara langsung ketika berbicara soal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan teror dalam Sarasehan Budaya peringatan 2 tahun teror terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan, Kamis (11/4/2019).
Cak Nun sempat menanyakan pada seluruh orang yang hadir tentang dukungannya untuk KPK.
"Anda ini mendukung KPK hari ini atau seterusnya?" tanya Cak Nun, seperti dikutip Suara.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Minggu(5/5/2019).
Tokoh yang juga budayawan asal Jombang, Jawa Timur, ini kemudian memberikan konsistensi yang ia miliki sebagai contoh. Menurut penuturannya, selama 66 tahun hidupnya, ia selalu memegang teguh suatu prinsip, yakni tak pernah mau dipanggil presiden ke istana.
Alasan yang ia sebutkan adalah, sebagai rakyat, dirinyalah yang berhak memanggil presiden, bukan sebaliknya. Cak Nun bahkan merasa hina jika dirinya mamu memenuhi panggilan presiden untuk ke istana.
"Sampai sekarang, kalau saya bilang, hei, saya tidak bisa dipanggil presiden. Saya yang berhak manggil presiden karena aku rakyat. Aku yang bayar," ujar salah satu tokoh yang diundang ke Istana Merdeka untuk dimintai nasihat menjelang kejatuhan pemerintahan Soeharto itu.
"Saya tidak pernah mau dipanggil ke istana dan saya tidak bangga sama sekali. Hina kalau saya sampai ke sana!" tegasnya.
Berdasarkan penjelasan Cak Nun, pernyataannya itu tidak bermakna kesombongan karena menurutnya memang rakyatlah pemegang kedaulatan, sementara presiden, ia menyebutkan, "Kan outsourcing, buruh 5 tahun. Buruh 5 tahun kok manggil-manggil bos."
Baca Juga: Viral, Kritik Menohok Cak Nun soal Istilah 'Hormati Orang Berpuasa'
Dirinya juga mengaku selalu menghormati "tamu" yang ingin bertemu dengannya. Namun, ia juga meminta pada Yang Maha Kuasa untuk tidak dipertemukan dengan orang yang tidak baik.
"Kalau memang endak baik endak usah ketemu, gitu. Akhirnya endak ketemu semua," katanya.
Cak Nun kemudian berpesan pada KPK dan seluruh rakyat Indonesia, "Ini harus menjadi pintu masuk, perjuangan Novel Baswedan, perjuangan para penyidik KPK, perjuangan kaum muda di KPK harus merupakan pelopor dari berubahnya Indonesia secara menyeluruh di masa depan."
Tag
Berita Terkait
-
KPK Perpanjang Cekal Lima Orang Terkait Proyek Fiktif Waskita Karya
-
Viral, Kritik Menohok Cak Nun soal Istilah 'Hormati Orang Berpuasa'
-
Usai OTT Hakim PN Balikpapan, KPK Maraton Lakukan Penggeledahan
-
Sidang Praperadilan, Romahurmuziy Minta Dibebaskan dari Sel Tahanan KPK
-
Ditanya Pemanggilan oleh KPK, Menag Lukman Bungkam Seribu Bahasa
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
Terkini
-
Biar Tak Cuma Jadi Wacana, Menperin Usul Mobil Nasional Masuk PSN
-
Siap Produksi Massal 3 Tahun Lagi, Prabowo Wajibkan Pejabat Pakai Mobil Buatan Dalam Negeri
-
Bahlil Kenang Masa Kuliah Pernah Busung Lapar: Program Makan Bergizi Gratis Itu Mulia!
-
Modus Baru, Wanita Ini Berulang Kali Tipu Warung Beli Gas Pakai Modus Anak Tetangga
-
Bahlil Ajak Golkar Konsolidasi Total: Kalau Belum Bisa Solid, Jangan Bikin Gerakan Tambahan!
-
Setahun Prabowo Memimpin, Amnesty Internasional Soroti Kembalinya Wajah Militerisme di Pemerintahan
-
Eks Pejabat Pertamina Sebut jika Terminal OTM Setop Beroperasi, Distribusi Energi Terganggu
-
Eks Pejabat Pertamina Akui Tak Punya Bukti, Intervensi Riza Chalid Ternyata Cuma Asumsi
-
Studi Ungkap Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sejak Awal Tak Layak: Pelajaran Mahal untuk Indonesia
-
Data Kelam Amnesty International: 5.538 Korban Kekerasan Aparat di Tahun Pertama Prabowo