Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sebagai lembaga amatir.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPR tersebut, lantaran dalam melaksanakan penghitungan hasil suara Pemilu 2019 dengan mengunakan Sistem Penghitungan (Situng) memiliki tingkat kerawanan yang mudah ditembus.
"Yang saya sidak ke KPU kemarin (beberapa waktu lalu) itu, Situng sistemnya bermasalah. Terlihat sekali KPU amatiran, karena menggunakan servernya itu tidak ISO 27001, sehingga tingkat keamanan rawan untuk ditembus," kata Fadli Zon usai menghadiri buka puasa bersama para santri Gunung Putri Bogor di Depok, Jawa Barat, Jumat (10/5/2019).
Fadli juga mengatakan, sistem KPU dalam hal memasukan data juga bermasalah. Misalnya, ia mencontohkan ketika menginput data suara sebanyak satu juta, hasilnya di satu TPS itu tetap bisa masuk.
Padahal, kata Fadli Zon, ada batasnya untuk satu TPS itu 300. Sehingga, seharusnya yang di bawah 500 dan ada rumusnya sederhana. Kesalahan dalam menginput data, ujarnya, juga banyak ditemukan oleh masyarakat. Adanya temuan tersebut, menurut Fadli, merupakan hal yang memalukan.
"Kelihatan sekali amatiran sehingga banyak kesalahan yang ditemukan masyarakat, dan disebarluaskan melalui sosial media ini kan sangat memalukan," ujarnya.
Fadli menegaskan, semua temuan tersebut KPU RI harus dievaluasi secara besar-besaran.
"Saya akan sampaikan pada KPU, dan ini akan menjadi evaluasi yang luar biasa bagaimana Situng seperti itu juga bisa dilakukan dengan cara yang sangat amatiran," tandasnya.
Kontributor : Supriyadi
Baca Juga: Bungkam Fadli Zon yang Kritik Server KPU, Pria Ini Jelaskan Sistem Linux
Berita Terkait
-
Bungkam Fadli Zon yang Kritik Server KPU, Pria Ini Jelaskan Sistem Linux
-
Video Jubir BPN Ungkap Klaim Kemenangan 62 Persen Prabowo Berbasis SMS
-
Kunjungi KPU, Fadli Zon : Kecurangan Pemilu harus Ditindak
-
Temukan Banyak Kekurangan, Fadli Zon: Situng KPU Sangat Amatiran
-
Banyak Kesalahan Input Data, Fadli Zon Cek Proses Situng KPU RI
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana