Suara.com - Presiden Joko Widodo telah menyetujui pemindahan ibu kota pemerintahan dari Jakarta ke luar Pulau Jawa, namun ia belum mengumumkan lokasi pastinya. Hal itu disebut sebagai strategi pemerintah pusat.
Menteri Pembangunan dan Perencanaan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan Jokowi hingga saat ini belum mengumumkan lokasi calon ibu kota baru sebagai strategi untuk menjaga harga tanah agar tidak dinaikkan sepihak oleh pemilik tanah.
"Bagaimana supaya harga lahan enggak naik? makanya sampai hari ini kita belum menentukan mana lokasinya, anda tanya sampai berbusa-busa juga enggak akan pernah kami sampaikan, karena belum diputuskan oleh Presiden," kata Bambang Brodjonegoro saat diskusi di Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2019).
Dia menjelaskan dari tiga lokasi yang ditinjau Presiden Jokowi pada 7 - 9 Mei 2019 kemarin, dua diantaranya adalah tanah milik pemerintah yang berstatus Hak Guna Usaha sementara satunya berstatus sebagai Hutan Lindung.
"Lahan yang akan kita pakai adalah lahan pemerintah, jadi kita tidak akan melakukan and acquisition(ambil alih lahan), kalau land acquisition pasti harga lahan disana akan berlomba-lomba naik, kalau sudah penetapan, jadi kita tidak and acquisition, kita akan gunakan lahan yang langsung dikuasai oleh pemerintah," jelasnya.
Sementara itu, Head of Real Estate Category OLX Indonesia, Ignasius Ryan Hasyim mengungkapkan, pencarian properti di Palangkaraya yang biasanya hanya berkisar 300 pencarian lalu meningkat 1.500 pencarian dalam satu hari. Jumlah tersebut hasil dari jumlah pencarian pada bulan April 2019 atau sejak Jokowi memastikan Ibu Kota pindah ke Luar Pulau Jawa.
"Pencarian properti di OLX untuk Palangkaraya naik 5 kali lipat sejak Presiden Jokowi mengumumkan wacana pemindahan ibu kota," ujar Ignasius di Kantor OLX, Jakarta Selatan, Senin (13/5/2019).
Berdasarkan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Pulau Kalimantan selama tiga hari dari 7 - 9 Mei 2019, Jokowi sudah melihat tiga lokasi antara lain Bukit Soeharto di Kawasan Taman Hutan Raya, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur; Bukit Nyuling di Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah; dan Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Baca Juga: Polisi Telisik Dugaan Keterlibatan Pengancam Jokowi dengan Teroris di Poso
Berita Terkait
-
Target Pindah 2024, Pemerintah Akan Bentuk Badan Khusus Pemindahan Ibu Kota
-
Golongan Penduduk Ini yang Bakal Tinggal di Ibu Kota Baru
-
Pemerintah Janji Pembangunan Ibu Kota Baru Tak Akan Merusak Alam Kalimantan
-
Dibumbui Isu Pindah Ibu Kota, Orang Makin Nafsu Beli Properti di Kalimantan
-
Pemindahan Ibu Kota, Kementerian PUPR Diminta Rancang Desain Konsep Kota
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis