Suara.com - Polisi sedang menelisik apakah ada atau tidak keterkaitan Hermawan Susanto, tersangka kasus pengancaman terhadap Presiden Joko Widodo dengan kelompok teroris di Poso, Sulawesi Tengah.
Pendalaman soal dugaan kelompok teroris itu menyusul perkataan Hermawan yang mengaku berasal dari Poso sebagaimana video viral ketika pemuda itu mengancam ingin memenggal kepala Jokowi.
Terkait hal itu, Wakil Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Ade Ary Syam mengatakan jika polisi masih mendalami motif Hermawan terkait ancaman terhadap kepala negara itu.
"Masih didalami (hubungan dengan kelompok Poso)," ujar Ade Ary di di Polda Metro Jaya, Senin (13/5/2019).
Dalam video yang viral di media sosial, Hermawan sempat berkata jika ia berasal dari Poso, Sulawesi Tengah. Namun setelah ditelusuri, Hermawan ternyata tinggal di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
Saat disinggung apakah Hermawan memiliki keterkaitan dengan kelompok teroris di Poso, polisi belum dapat memastikan. Hal tersebut lantaran polisi masih mendalami motif dari Hermawan.
"Saat ini masih dilakukan pendalaman untuk motif dan latar belakangnya," sambungnya.
Sebelumnya, polisi menetapkan Hermawan Susanto jadi tersangka setelah mengancam penggal kepala Jokowi atau Presiden Joko Widodo. Hermawan Susanto diringkus di Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (12/5/2019) pagi.
Baca Juga: Ancam Lapor Balik, Pengacara Sebut Pelapor Kivlan Zein Orang Tak Jelas
Penangkapan itu terkait video viral bernada ancaman terhadap Jokowi yang disampaikan Hermawan saat ikut berdemonstrasi di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada Jumat (10/5/2019).
Berdasarkan video viral itu, Hermawan berteriak mengancam ingin memenggal kepala Jokowi.
Dalam kasus ini, Hermawan dijerat Pasal 104 KUHP dan atau Pasal 110 KUHP, Pasal 336 dan Pasal 27 Ayat 4 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik karena yang bersangkutan diduga melakukan perbuatan dugaan makar dengan maksud membunuh dan melakukan pengancaman terhadap presiden.
Berita Terkait
-
Jokowi Respon Kepalanya Mau Dipenggal Hermawan Susanto
-
Berada di Sukabumi, Emak-emak Kasus Video Ancam Penggal Jokowi Kini Diburu
-
Pemuda Pengancam Jokowi Ternyata Bekerja di Yayasan Wakaf Quran
-
Pengancam Penggal Jokowi Dibekuk saat Tiduran di Rumah Bude
-
Guru SD di Sukabumi Bantah Terlibat Video Penggal Kepala Jokowi
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Peringati Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Lingkungan
-
Eks Wali Kota Semarang Hadiri Pernikahan Anak Meski Masih Dipenjara, Kok Bisa?
-
Anak Menkeu Purbaya Sindir Outfit Orang Miskin yang Ingin Terlihat Kaya