Suara.com - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M. Hendropriyono menilai pernyatannya yang mengimbau warga negara Indonesia keturunan Arab agar tidak menjadi provokator bukan pernyataan rasialis.
Menurutnya, banyak pihak yang tidak membacanya secara utuh, melainkan sepotong-potong.
"Saya kira karena yang dibaca oleh orang-orang itu hanya kata-kata, tidak kalimat penuh," ujar Hendropriyono di Rumah Dinas Ketua DPR, Jalan Widya Chandra III, Jakarta, Senin (13/5/2019).
Hendropriyono menjelaskan bahwa seruan itu dilemparkannya karena WNI keturunan Arab mendapat tempat terhormat di masyarakat Indonesia.
Ia mengatakan cuma mengimbau agar WNI keturunan Arab membawa rakyat dan masyarakat bangsa Indonesia ke arah ketenangan.
"Tolong kalau berada di posisi yang terhormat, betul-betul bisa membawa rakyat dan masyarakat bangsa kita ini ke arah ketenangan, rasa terayomi supaya enak beribadah, enak bekerja, enak menuntut ilmu, enak mencari makan, dan lain-lain," ucap Hendropriyono.
Ia juga meminta agar kelompok tersebut tidak mengajak revolusi dan mengajak ke arah yang memecah belah bangsa.
"Jangan diteriak-teriakin untuk revolusi, untuk perang, untuk saling membunuh, nanti yang saling membunuh rakyat kecil, yang tersesat karena pikirannya sudah 100 persen percaya, karena yakin kepada yang dia hormati," katanya.
Lebih lanjut, Hendropriyono meminta kelompok yang ditudingnya sebagai provokator berhenti menghasut masyarakat untuk melakukan aksi jelang pengumuman hasil Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum pada 22 Mei mendatang.
"Karena itu saya mohon juga para provokator menghentikan kegiatannya yang tidak perlu itu. Itu sebabnya saya sebut secara eksklusif warga negara Indonesia yang paling dihormati di masyarakat kita siapa?" ucapnya.
Kata Hendropriyono, jika masyarakat menganggap adanya kecurangan, bisa diselesaikan ke jalur hukum.
"Kalau ada kecurangan atau tidak mari kita baca sama-sama, kita lihat sama-sama. Menurut saya tidak ada lagi yang ditutup-tutupi hari ini, karena yang ditutup-tutupi akan terbuka," tutup dia.
Hendropriyono memantik kontroversi setelah menyerukan agar WNI keturunan Arab tak menjadi provokator. Seruan Hendropriyono itu dikecam oleh banyak pihak sebagai bentuk perilaku rasialis.
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, misalnya mengatakan Hendropriyono tak bijak dengan mengatakan WNI keturunan Arab sebagai provokator.
"Saya tidak sependapat dengan Pak Hendropriyono, seakan-akan digeneralisir," kata Said pekan lalu.
Berita Terkait
-
Panduan Ziarah di Arab Saudi: 4 Aturan Penting yang Wajib Diketahui Jamaah!
-
Gila! Arab Saudi Bakal Bangun Stadion di Atas Pencakar Langit untuk Piala Dunia 2034
-
Pesawat Haji Tak Lagi Terbang Kosong? Begini Rencana Ambisius Pemerintah...
-
5 Merek Parfum Arab yang Wanginya Tahan Lama, Mulai Rp9 Ribuan di Shopee
-
Cristiano Ronaldo Cetak Gol Ke-950, Al-Nassr Kokoh di Puncak Klasemen Saudi Pro League
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram