Suara.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Densus 88 kembali menangkap delapan terduga teroris di Jawa Tengah, dan satu terduga teroris lainnya di Jawa Timur.
Ia mengungkapkan, para terduga teroris yang ditangkap diketahui memiliki militansi dan kemampuan yang tinggi dibanding terduga teroris yang sudah ditangkap. Hal itu berdasarkan dari rekam jejak para terduga teroris yang diketahui pernah berangkat ke Suriah.
"Tujuh di antaranya pernah berangkat ke Suriah, dua belum pernah berangkat ke Suriah. Artinya para pelaku sudah memiliki pengalaman, kemampuan, dan tentunya memiliki militansi yang lebih dibanding pelaku-pelaku yang pernah ditangkap terdahulu, seperti JAD Lampung, JAD Bekasi," tutur Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2019).
Delapan terduga teroris yang ditangkap di wilayah Jawa Tengah di antaranya ialah AH alias Memed. Dia ditangkap di Grobogan dan diketahui pernah berangkat ke Suriah pada Januari 2015 dan bergabung dengan ISIS.
Selanjutnya yakni A alias David ditangkap di Sukaharjo. IH alias Iskandar ditangkap di Sragen, AU alias AL ditangkap di Kudus.
Ketiganya tercatat pernah ke Suriah, bahkan AL terlibat langsung dalam ISIS dengan bertugas di bagian survei pengambilan foto dan video tentang pembagian logistik di Suriah.
AM alias Farel ditangkap di Sragen. Ia diketahui dua kali berupaya masuk masuk ke Suriah, namun ditangkap di Turki dan langsung dideportasi ke Indonesia.
Kemudian AS alias Tatang dan PT alias Darma yang ditangkap di Semarang, keduanya juga pernah me Suriah pada tahun 2013 dan pernah mengikuti pelatihan i'dad.
IH terduga teroris lainnya juga pernah mengikuti pelatihan i'dad atau pelatihan fisik dan beladiri. Terakhir ada JM alias Jundi ditangkap di Jepara, ia salah seorang yang belum pernah berangkat ke Suriah.
Baca Juga: Terduga Teroris di Nganjuk Dibekuk Densus 88 Saat Beli Pulsa
Sedangkan untuk terduga teroris yang ditangkap di Jawa Timur atas nama JP juga diketahui belum pernah berangkat ke Suriah.
Namun, peran JP cukup strategis yaitu sebagai koordinator Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Tengah dari tahun 2016 sampai 2019.
Dedi mengatakan, penangkapan sembilan terduga teroris di Jawa Tengah dan Jawa Timur merupakan hasil pengembangan dari penangkapan terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Dalam penangkapan sembilan terduga teroris, Densus 88 turut menyita barang bukti berupa telepon seluler, flashdisk, hard disk, laptop, larut ATM, dan beberapa catatan pribadi milik para terduga.
Berita Terkait
-
Ditangkap Densus 88, Terduga Teroris Asal Kudus Penjual Ikan Cupang
-
Rumah Pak RT Terduga Teroris Tak Jauh dari Kediaman Wali Kota Semarang
-
Diduga Teroris, Ketua RT di Semarang Diamankan Densus 88 Usai Sahur
-
Istri JS, Baru Tahu Suaminya Terlibat Kasus Teroris Lewat Surat Polisi
-
Saat Puasa, Densus 88 Tangkap 8 Terduga Teroris di Jawa Tengah
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional