Suara.com - Hari pertama puasa Ramadan di Jakarta menghasilkan 864 ton sampah. Di antara sampah itu berasal dari wadah plastik dan kresek untuk takjil.
Bulan Ramadan diwarnai dengan tradisi takjil dan buka bersama. Sayangnya, jika tidak dikelola dengan baik, hal itu akan menghasilkan sampah cukup banyak. Karena itu, gerakan eco-Ramadhan muncul mengajak beribadah di bulan suci sambil menjaga kelestarian lingkungan.
Mulai dari kolak, es kelapa, sampai gorengan, takjil memang identik dengan Bulan Ramadan. Sementara agenda buka bersama pun terus berdatangan, dari teman kerja, reuni sekolah, atau sembari bakti sosial. Tak bisa dipungkiri, takjil dan buka bersama sudah jadi tradisi.
Masyarakat memang cenderung lebih konsumtif selama Ramadan, ujar penggagas eco-Ramadan DK Wardhani, alias Dini.
“Pada saat Ramadan kan yang awalnya kita nggak pernah jajan takjil atau camilan, saat Ramadan kita beli di luar,” ujarnya ketika berbincang kepada VOA, Jumat (10/5).
Tanpa disadari, tradisi khas Ramadan menghasilkan banyak sampah. Di Jakarta, misalnya, sampah bertambah 864 ton bahkan di hari pertama Ramadan. Kenaikan jumlah sampah ini diperkirakan terjadi banyak kota lain. Sampah-sampah itu, ujar Dini, berasal dari wadah plastik dan kresek untuk takjil.
“Yang sebenarnya tidak kita perlukan. Jadi kita itu sebenarnya nggak terlalu perlu banget tapi kita terlena, termanjakan, kita lihat itu (plastik) sebagai sebuah kepraktisan. Akhirnya kita menggunakan jalan yang singkat ini, sebenarnya kita nggak butuh-butuh banget,” terang penulis ‘Menuju Rumah Minim Sampah’ ini.
Eco-Ramadan adalah satu dari berbagai upaya Dini dalam pelestarian lingkungan. Pada Mei 2018, Dini menggagas kelas nol sampah (zero waste). Selain itu, dia mendorong masyarakat mengurangi plastik bersama komunitas Sahabat Alam Cilik (SAC) di Malang, Jawa Timur. Alih-alih plastik, dia menganjurkan memakai tas belanja kain, serta membawa botol minum dan wadah makanan sendiri.
Islam Ajarkan Pelestarian Lingkungan
Baca Juga: Semangat Kebersamaan, Polisi dan TNI Bagi-bagi Takjil Ramadan
Agama Islam, ujarnya, mengajarkan pelestarian lingkungan sebagaimana tercantum dalam beberapa ayat Al Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW.
Salah satunya tercantum dalam surat Al-Isro ayat 26-27 bahwa, “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.”
Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahkan telah menerbitkan fatwa 47 tahun 2014 pengelolaan sampah. Namun, Dini mengakui, belum banyak yang mengetahui ketentuan ulama ini.
“Memang saya kira sosialisasinya ke bawah yang mungkin kurang, jadi masih sedikit yang mengetahui fatwa tersebut,” jelasnya.
Karena itu, dia mendorong terutama komunitas muslim bisa mengurangi sampah selama Ramadan.
“Kalau kita mau ini jadi amal kebaikan, kita niatkan di bulan Ramadhan ini kita mau berubah saya mau jadi orang yang lebih baik. Ayolah, ini sebenarnya hal yang sangat ringan,” ajaknya.
Tag
Berita Terkait
-
Semangat Kebersamaan, Polisi dan TNI Bagi-bagi Takjil Ramadan
-
5 Rekomendasi Tempat Berburu Takjil dan Makanan Berbuka di Jakarta
-
Lagi, Bukti Laut Tercemar, Kotoran Penyu Ini Penuh Plastik
-
Mengintip Nikmatnya Menu Istimewa Takjil di Masjid Gedhe Kauman
-
Jelang Buka Puasa Hari Ini di Bogor, Yuk Berburu Takjil di Sini!
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui
-
500 Ribu Lulusan SMK Siap Go Global: Cak Imin Targetkan Tenaga Terampil Tembus Pasar Dunia
-
Indonesia Siap Tambah Bahasa Portugis ke Kurikulum, Ini Alasan Strategisnya
-
Pemerintah Siapkan Beasiswa Khusus Siswa SMK yang Ingin Kerja di Luar Negeri, Termasuk Pakai LPDP
-
Sempat Tegang karena Dijaga Ormas GRIB, Begini Situasi Terkini 'Rumah Lelang' di Petukangan
-
Lagi-lagi Absen Panggilan, Nasib Tersangka Sekjen DPR Indra Iskandar Makin Tak Jelas
-
Nekat Pasok Sabu ke Napi Lewat Sandal, SM Malah Masuk Penjara Gegara Gesture Gelisah
-
Sepakat Kembangkan PLTA di Indonesia: PLN dan J&F S.A Brasil Teken MoU di Depan Dua Presiden
-
Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Dikritik, Mensos Gus Ipul: Itu Bukan Keputusan Saya Pribadi