Suara.com - Tim Detasemen Khusus Antiteror 88 Mabes Polri telah menangkap 68 terduga teroris di berbagai wilayah di Indonesia. Penangkapan puluhan teroris itu dilakukan sejak dari Januari hingga pertengahan Mei 2019.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Muhammad Iqbal mengatakan, dari total tersangka tersebut, tujuh orang meninggal ditembak karena melakukan perlawanan. Sedangkan, satu orang tewas usai meledakkan diri saat penangkapan dilakukan di Sibolga, Sumatera Utara beberapa waktu lalu.
Iqbal menerangkan, para tersangka yang diringkus memiliki tujuan tersendiri pada tanggal 22 Mei 2019. Mereka, kata Iqbal akan memanfaatkan momen pengumuman hasil Pemilu 2019 untuk melancarkan aksi teror.
"Kelompok ini akan memanfaatkan momentum demokrasi karena bagi kelompok ini, demokrasi adalah paham yang tidak sealiran dengan mereka dan ini adalah target mereka untuk melancarkan aksinya," ujar Iqbal di Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.
Para tersangka tersebut, kata Iqbal, terafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daullah (JAD) di Indonesia. Iqbal pun merinci ihwal penagkapan yang dilakukan pada bulan Mei 2019, yaitu sebanyak 29 tersangka.
Sebanyak 18 tersangka ditangkap di wilayah Jakarta, Bekasi, Karawang, Nganjuk, dan Bitung. Polisi pun mengamankan lima bom rakit, bahan kimia TATP, empat pisau, dan dua busur panah.
"Barang bukti dari tersangka yang ditangkap di beberapa lokasi yang saya sebutkan di 5 buah bom rakitan ini bomnya. Ini pospot merah ini victim sumbu ini kalau teman-teman media ini merupakan botol biang parfum yang terbuat dari alumunium," jelasnya.
"Kita temukan di beberapa TKP dan empat buah pistol dan dua buah busur panah dan semua barang bukti sudah saya sampaikan," tambah Iqbal.
Sementara, 11 lainnya juga ditangkap disejumlah wilayah, diantaranya Jakarta, Gerobogan, Sukoharjo, Sragen, Kudus, Semarang, Jepara, dan Madiun. Iqbal menerangkan, 9 dari 11 tersangka yang diringkus merupakan anggota aktif JAD dan pernah mengikuti pelatihan.
Baca Juga: WNI Terduga Teroris Ditangkap di Malaysia, Kemenlu Siap Beri Bantuan Hukum
"Dari 11 tersangka, 9 tersangka anggota aktif JAD-organisasi terorisme dan juga mengikuti pelatihan paramiliter di dalam negeri dan berangkat ke Suriah. Kemudian, dua lainnya juga merupakan deportan yang sempat hijrah ke Suriah dan belajar membuat bom di Camp Aleppo Suriah," tutup Iqbal.
Tag
Berita Terkait
-
Polisi Malaysia Tangkap Tiga Simpatisan ISIS, Salah Satunya WNI
-
BPN Prabowo Sebut Teroris yang Mau Lakukan Teror saat 22 Mei Tak Netral
-
3 Alasan Perempuan Kini Jadi Teroris dan Beraksi Bom Bunuh Diri
-
Densus 88 Tangkap 9 Terduga Teroris, 7 di Antaranya Alumnus Suriah
-
Ditangkap Densus 88, Terduga Teroris Asal Kudus Penjual Ikan Cupang
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional