Suara.com - Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) mendesak agar pemerintah untuk membentuk tim pencari fakta menyusul adanya demonstran yang tewas diduga tertembak saat bentrok dengan polisi di sejumlah titik di Jakarta.
Bentrokan di beberapa lokasi itu buntut dari aksi unjuk rasa di kantor Bawaslu RI pada Selasa (21/5/2019) malam.
"Pertama, kami minta pemerintah usut buat tim pencari fakta adanya yang masa aksi yang meninggal dunia," kata Jumhur di Rumah Perjuangan Prabowo-Sandiaga, di Menteng, nomor 36, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Dia mengklaim, para pendemo yang menggelar unjuk rasa di Bawaslu dengan tuntutan adanya kecurangan Pemilu 2019 itu berlangsung super damai.
"Kami akan tetap melakukan aksi yang damai bahkan super damai. Dan tanpa kekerasan bersama rakyat di seluruh indonsesia khusunya di jakarta se agai bentuk perjuangan penegakan keadilan san menolak pemilu curang ter struktur, sistematis, masif dan brutal," ujar Jumhur.
Jumhur mendesak agar aparat menghentikan sikap represif terhadap masa aksi yang melakukan hak sebagai warga Indonesia dalam menyampaikan pendapat.
"Meminta kepada aparat tidak berlaku represif kepada rakyat yang akan memperjuangkan hak konstitusionalnya. Serta tidak menghalang- halangi masyarakat datang dari luar kota untuk menyampaikan aspirasinya," tegas Jumhur
Terakhir, Jumhur meminta pula pemerintah untuk turut mengusut dengan membentuk tim oencari fakta dalam kasus meninggal masal ratusan petugas KPPS dalam pemilu serentak 2019.
Dalam konferensi pers tersebut, turut dihadiri oleh mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Rizal Ramli dan petinggi ormas Pembina Front Pembela Islam (FPI).
Baca Juga: Tewas di Markas FPI, Ayah: Insyaallah Anak Saya Mati Syahid
Berita Terkait
-
Biar Bubar, Pendemo 22 Mei di Slipi Disiram Air Kali Cideng dari Helikopter
-
Ada Anak SD Ikut Jadi Pendemo 22 Mei, Ledek Polisi Lalu Kabur ke Masjid
-
Jurnalis Diancam Pendemo 22 Mei: Lu Dibayar Berapa Sama Jokowi?
-
Polsek Gambir Rusak Dilempar Batu, Brimob dan Pendemo 22 Mei Bentrok
-
Pendemo Bawaslu Makin Panas, Polisi: Sudah Dek Cukup, Kita Sahur Sama-sama
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti
-
KPK Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Kantor Ayahnya
-
Kejari Bogor Musnahkan 5 Kilogram Keripik Pisang Bercampur Narkotika
-
Pemerintah Tunda Kenaikan Cukai Rokok 2026: Kebijakan Hati-Hati atau Keberpihakan ke Industri?
-
Tren Kenaikan Arus Lalu Lintas di Ruas Regional Nusantara, Tol Jogja-Solo Naik 37 Persen
-
Geger Teror Bom, Ini Daftar 10 SMA di Depok yang Disisir Tim Gegana