Suara.com - Polisi menangkap sembilan orang tersangka dari Thailand, Australia dan Amerika serta menyelamatkan 50 anak setelah para penyelidik menggerebek jaringan kejahatan pedofilia online, menurut keterangan Interpol, Kamis (23/5), seperti dilansir kantor berita AFP.
Diperkirakan masih lebih banyak lagi yang akan ditahan karena polisi dari 60 negara juga melakukan penyelidikan yang berawal dari operasi Interpol terhadap situs “web gelap” yang dilancarkan dua tahun lalu. Situs web tersebut tercatat memiliki 63 ribu pengguna.
Polisi masih mencoba mengidentifikasi sekitar 100 gambar anak-anak yang tersebar ke penjuru internet.
Operasi Blackwrist diluncurkan setelah Interpol menemukan bahan-bahan yang setelah dilacak berasal dari situs web ilegal yang hanya bisa diakses dengan berlangganan. Para pelanggannya menggunakan perangkat lunak terenkripsi untuk menyamarkan, demikian dilansir dari VOA, Jumat (24/5/2019).
Situs-situs web gelap tidak bisa ditemukan dengan mesin pencari. Pengguna biasanya mengakses situs-situs tersebut menggunakan alamat URL khusus.
Interpol kemudian mendapat bantuan aparat nasional berbagai negara di dunia. Akhirnya, Penyelidik Keamanan Dalam Negeri AS berhasil melacak alamat IP yang setiap minggunya mengunggah foto-foto dan video-video baru.
Penangkapan pertama terjadi pada 2018 dengan penahanan Montri Salangam, administrator utama situs tersebut, di Thailand. Sedangkan administrator lainnya, Ruecha Tokputza, ditangkap di Australia.
Juni 2018, pengadilan Thailand menjatuhi Salangam dengan hukuman penjara selama 146 tahun. Sedangkan rekannya, yang juga seorang guru pra-TK, dihukum 36 tahun penjara. Salah satu korban Salangam adalah keponakannya sendiri.
Pengadilan Australia pekan lalu memvonis Tokputza dengan hukuman penjara 40 tahun, hukuman penjara terlama untuk tindak pidana kejahatan pedofilia di Australia. Tokputza yang berusia 40 tahun itu mengaku bersalah atas 50 tuduhan menyiksa 11 bayi dan anak-anak – salah satunya baru berusia 15 bulan – antara 2011 dan 2018.
Baca Juga: Pelaku Pedofilia Lecehkan 6 Anak di Kendari, Ini Sebab Orang Jadi Pedofil
Polisi tidak menyebutkan nama tersangka lainnya yang ditangkap.
Berita Terkait
-
Jadi Korban Pelecehan Seksual di Masa Kecil, 5 Pria AS Akan Gugat Vatikan
-
Pedofilia Berkedok Guru Ngaji, Lebaran Lalu Kakak Mawar Ikut Dicabuli DS
-
Pelaku Pedofilia Lecehkan 6 Anak di Kendari, Ini Sebab Orang Jadi Pedofil
-
Soal Ancaman Hashim Laporkan KPU ke PBB, Ketua KPU: Tanya yang Mau Lapor
-
Amazon Didemo Netizen Lantaran Jual Baju Bayi Bernada Pedofil
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan