Suara.com - Usai insiden kerusuhan buntut aksi 22 Mei 2019 di Jakarta muncul video viral di media sosial yang memperlihatkan seseorang dipukuli oleh sekitar 10 orang berseragam hitam mirip anggota kepolisian yang bertugas saat insiden kerusuhan terjadi di Jakarta.
Dalam video yang viral itu, disebut-sebut, korban yang dipukuli adalah seorang remaja 15 tahun bernama Harun.
Terkait video viral itu, Mabes Polri dengan tegas membantah, apabila seseorang yang dipukuli di dalam video tersebut seorang remaja 15 tahun sebagaimana disebut-sebut di media sosial.
Kejadian dalam video itu juga disebut berada di komplek masjid di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Menanggapi hal itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, bahwa seseorang dalam video viral tersebut merupakan salah satu pelaku kerusuhan.
Dedi pun memberikan identitas pelaku tersebut, dengan inisial A alias Andri Bibir. Ia menyatakan, pelaku tersebut masih hidup dan kini sudah ditangani Polda Metro Jaya.
"Jadi, viral video berkonten dan narasi seolah-olah kejadian tersebut mengakibatkan korban meninggal dunia akibat tindakan aparat. Ternyata pada kenyataannya orang yang dalam video tersebut adalah pelaku perusuh yang sudah kita amankan atas nama A alias Andri Bibir," ujar Dedi, Sabtu (25/5/2019).
Dedi juga menegaskan bahwa caption atau narasi dalam video viral tersebut yang disebut sebagai remaja di bawah umur dan meninggal tidak lah benar.
"Nggak benar kalau korban adalah anak 16 tahun. Tidak benar anak dalam foto tersebut meninggal karena kejadian dalam video tersebut," tegas Dedi.
Baca Juga: Polda Jateng Benarkan Insiden Penembakan Pos Penjagaan Brimob Purwokerto
Dedi kembali menegaskan bahwa kutipan dalam video tersebut adalah bohong alias hoaks. Menurut Dedi, pelaku kerusuhan Andri Bibir memiliki kesamaan dalam video dengan ciri-ciri dari pakaiannya, menggunakan kaus hitam dan celana jeans yang sudah dipotong pendek.
Dedi menilai ada pihak-pihak yang sengaja memprovokasi dengan menyebar video tersebut agar dianggap polisi dalam penanganan aksi masa melakukan kekerasan.
"Sedangkan kabar hoaks yang disebarkan di akun Twitter adalah bukan foto yang bersangkutan. Kami tahu ada yang menempel video tersebut dengan gambar korban lainnya," imbuh Dedi.
Berita Terkait
-
Warga Mulai Kunjungi Mal Sarinah Usai Dilanda Kerusuhan
-
Kondisi Terkini Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol Masih Ditutup
-
Situasi Kondusif, Jalan Thamrin Depan Bawaslu Masih Ditutup
-
Kemenkes: Korban Kerusuhan yang Dirawat Paling Banyak Berusia 20-29 Tahun
-
Situasi Jakarta Hari Ini: Tak Lagi Rusuh, Kawasan Thamrin Kembali Ramai
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
Terkini
-
Curhat Bikin Nasgor Spesial buat Prabowo, Megawati Ungkap Pentingnya Perempuan jadi Penyeimbang
-
'Kursi Panas' Menteri BUMN Kosong Ditinggal Erick Thohir, Wamen OTW Jadi Plt?
-
Jejak Kontroversi Djamari Chaniago, Terseret Insiden Pengeroyokan TNI dan Kini Jadi Menko Polhukam
-
Gak Kaleng-kaleng, Intip Fasilitas 12 Pasar di Jakarta yang 2 Tahun Dibangun Pasar Jaya
-
Daftar Lengkap 11 Pejabat Baru Dilantik Prabowo, dari Djamari Chaniago hingga Sarah Sadiqa
-
Yusril: Presiden Tegaskan Usulan TGPF Kericuhan Demo Tak Perlu Dibentuk
-
Kasus Kematian Janggal Arya Daru, Komisi III DPR Desak Polisi Buka Kembali Penyelidikan
-
Jabatan Dobel Angga Raka: Dilantik Jadi Kepala Badan Komunikasi, Tapi Masih Wamenkomdigi
-
Kepala KSP Era Prabowo: Jejak Panas M Qodari Penggaung Jokowi 3 Periode Sekaligus Juragan Tanah!
-
PDIP: BPJS Bukan Asuransi tapi Hibah Negara buat Rakyat!