Lebih lokal di Majenang dan sekitanya, terkait pluralisme dan toleransi itu dalam pandangannya terjalin cukup bagus.
“Saya baru satu tahun tugas di Majenang. Sebelumnya di Purwokerto, Makasar, Yogyakarta, Pekalongan, dan Banjarnegara. Dan saya melihat, teman teman secara umum yah, di Majenang masyarakatnya cukup terbuka,” kata dia.
Kegiatan Sarasehan dan Buka Bersama, “Memaknai Kesalehan Sosial di Bulan Suci Ramadan di Gereja Santa Theresia, Majenang, Cilacap, Senin (27/5) sore, menjadi salah satu tolokukurnya.
Sarahsehan dengan tagline “Kencot Baren Wareg Bareng” itu menghadirkan Budayawan Ahmad Tohari dan Romo Boni Abas.
Sarasehan yang diikuti ratusan peserta juga menghadirkan Ketua MWC NU Majenang, Kyai Hisbullah Huda dan Eko Waluyo dari PC Lesbumi Cilacap. Pamong Budaya Nasional Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Imam Hamidi Antassalam juga hadir dalam acara tersebut.
“Dengan kegiatan kemarin, kan bukan hanya Katolik dan Gusdurian. Tapi juga dengan NU, Muhammadiyah, lalu dengan gereja Kristen lain kita undang, mereka hadir juga. Dengan melihat itu, saya merasa bahwa orang di Majenang itu terbuka dan betul-betul punya hati. Dan saya rasa sangat mendukung soal toleransi, soal kerja sama,” kata dia.
Hal itu menjadi modal penting untuk ke depannya.
“Dan yang istimewa, kemarin (peserta) membaur langsung. Orang tidak pusing, apakah kamu NU, kamu Muhammadiyah atau saya Katolik. Orang semuanya membaur jadi sama-sama duduk bareng.
Ini Indonesia banget. Dan saya rasa soal toleransi di Majenang cukup berkembang,” kata dia.
Baca Juga: Kisah Toleransi Romo Boni Bimbing Muslim Ucapkan Syahadat Sebelum Meninggal
Potret toleransi itu diperkuat dengan tari sufi oleh pegiat Lesbumi. Dalam satu sesi, tarian ini diiringi oleh kelompok hadroh. Kemudian sesi berikutnya menggandeng pengiring dari paduan suara Gereja Santa Theresia.
Saat bicara mengenai agama, Romo Boni memandang sebagai jalan menuju Tuhan. Banyaknya agama pada akhirnya memiliki banyak jalan. Namun tiap jalan ini punya tujuan akhir yang sama yakni Tuhan.
Kegiatan mendaki gunung dengan route yang berbeda, dijadikan contoh olehnya.
"Kita tidak bisa menyalahkan orang yang naik gunung lewat jalan lain. Tapi agama mengajarkan kita untuk setia dengan jalan yang kita pilih," kata dia.
Kontributor : Teguh Lumbiria
Berita Terkait
-
Kisah Toleransi Romo Boni Bimbing Muslim Ucapkan Syahadat Sebelum Meninggal
-
Viral Dosen Kristen Beri Makan Buka Puasa ke Mahasiswa Muslim, Siapa Dia?
-
Dinilai Diskriminasi, Ini Tujuan Wali Kota Ingin Sahkan Perda Kota Religius
-
Kaum Hindu Terdiskriminasi di Bekasi, Tempuh 32 Km untuk Menghadap Tuhan
-
Umat Kristiani Depok Bagikan Takjil ke Pengendara di Jalan Margonda
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan