Suara.com - Kabar duka datang dari keluarga Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sang istri yakni Ani Yudhoyono menghembuskan napas terakhirnya di National University Hospital, Singapura, Sabtu (1/6/2019).
Kepergian Ani Yudhoyono menyisakan duka mendalam di hati keluarga. Sudah hampir empat bulan lamanya Ani Yudhoyono menjalani perawatan intensif di Singapura, ia divonis mengidap kanker darah.
Kabar duka disampaikan pertama kali oleh politisi Partai Demokrat Andi Arief. Melalui akun Twitter miliknya @andiarief_, ia membagikan kabar dukua kepergian Ani Yudhoyono.
"Innalilahi wainnailaihi rojiun, Bu Ani telah meninggal dunia pada 11.50 waktu Singapura," cuit Andi.
Rekomendasi Dokter Kepresidenan
Ani Yudhoyono dilarikan menuju ke National University Hospital, Singapura sejak 2 Februari 2019. Keberangkatan Ani Yudhoyono untuk menjalani pengobatan intensif di Singapura atas rekomendasi dari dokter kepresidenan dan atas persetujuan Presiden Joko Widodo.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, Ani Yudhoyono mengidap kanker darah. Ani Yudhoyono pun harus menjalani serangkaian pengobatan hingga kemoterapi untuk mencegah penyebaran kanker ke organ vital di dalam tubuhnya.
Transfusi Darah Setiap Hari
Menantu Ani Yudhoyono, yakni Annisa Pohan mengungkapkan bahwa Ani Yudhoyono harus menjalani transfusi darah setiap hari. Stok darah yang diperlukan untuk menunjang transfusi darah pun begitu banyak.
Baca Juga: Permintaan Haru SBY Sebelum Jenazah Ani Yudhoyono Dimakamkan Besok
"Donor darah beliau hampir setiap hari, transfusi darah ataupun trombosit. Ini pergantian selang-seling," ujar Annisa Pohan.
Beruntung, Ani Yudhoyono mendapatkan donor darah setiap harinya dari masyarakat secara sukarela. Donor darah itulah yang menjadi penolong bagi Ani Yudhoyono.
"Kami sangat menghargai orang-orang yang mendonorkan darah dengan sukarela itu. Kami sebagai keluarga apalagi ibu Ani yang merasakannya langsung manfaat dari darah-darah tersebut," ungkap Annisa Pohan.
Masuk Ruang Isolasi
Kondisi kesehatan Ani Yudhoyono pun terus dipantau oleh tim dokter di Singapura. Ani Yudhoyono sempat ditempatkan di ruangan isolasi untuk menjaga agar tidak ada penyakit baru yang masuk ke dalam tubuhnya.
Selama menjalani pengobatan, SBY selalu setia mendampingi sang istri. Saat berada di dekatnya, ia harus menggunakan masker penutup untuk menjaga agar tidak ada penularan virus dari orang.
Diizinkan Berkeliling RS
Usai menjalani pengobatan selama 3 bulan lamanya, kondisi kesehatan Ani Yudhoyono berangsur membaik. Ani Yudhoyono pun mendapatkan kesempatan untuk keluar dari ruang perawatan.
Ani Yudhoyono diizinkan berkeliling di sekitar rumah sakit merasakan udara bebas. Momen tersebut pun tak disia-siakan oleh Ani Yudhoyono.
Dalam beberapa foto yang diunggah di akun Instagramnya, Ani Yudhoyono tampak begitu menikmati momen tersebut. Selama kurang lebih 2 jam lamanya ia duduk di taman dekat rumah sakit didampingi oleh SBY dan Annisa Pohan.
Kondisi Menurun hingga Masuk ICU
Hanya beberapa hari berselang, kondisi tubuh Ani Yudhoyono pun dikabarkan menurun. Ia langsung dilarikan menuju ke ruang Intensive Care Unit (ICU) pada Rabu (29/5/2019).
Ani Yudhoyono mengalami demam tinggi, kondisi tubuhnya pun memburuk sehingga harus mendapatkan perawatan intensif. Sehari berselang, kondisi tubuh Ani Yudhoyono sempat membaik.
Namun, secara tiba-tiba kondisi Ani Yudhoyono kembali memburuk hingga tidak sadarkan diri pada Jumat pagi. Seluruh anggota keluarga, yakni kedua anaknya Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono beserta anak istri langsung bertolak ke Singapura mendampingi Ani Yudhoyono.
"Kondisi Ibu sejak 3 hari lalu naik turun. Pagi drop siang menjelang sore baik besoknya begitu lagi. Ini hari ketiga, hari ini sedikit lebih menurun dibanding kemarin," kata Wakil Sekretaris Partai Demokrat Renanda Bachtar pada Jumat.
Namun ternyata takdir mengatakan hal lain. Setelah menjalani berbagai pengobatan intensif, perjuangan Ani Yudhoyono mencapai batas akhir.
Ani Yudhoyono menghembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura usai berjuang melawan kanker darah sejak awal 2019. Rencananya, jenazah akan dimandikan dan disalatkan di masjid Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura.
Jenazah Ani Yudhoyono akan dibawa ke Indonesia pada Minggu (2/6/2019) pukul 7.00 waktu Singapura dan diperkirakan tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma pukul 8.00 WIB. Setibanya di Indonesia, Ani Yudhoyono akan dibawa ke rumah duka di Cikeas, Jawa Barat untuk disalatkan kemudian dibawa menuju tempat peristirahatan terakhirnya di Tempat Makam Pahlawan Kalibata.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Imbas Ortu Meleng, Anak di Depok Nyangkut di Mesin Cuci, Begini Nasibnya!
-
Skandal Proyek Satelit Kemenhan, Kejagung Buru CEO Asal Hungaria Gabor Kuti
-
Puan 'Bangga' Presiden Indonesia Comeback Pidato di PBB Usai Satu Dekade Absen: Ini yang Ditunggu
-
Pemerintah Siapkan 20.000 Program Kerja Magang Akhir 2025, Bagaimana Cara Daftarnya?
-
Strategi Hilirisasi Pertanian Jadi Bahasan Mendagri untuk Atasi Middle Income Trap
-
KPK Dukung Prabowo Rombak Komite TPPU: Penting untuk Pemulihan Aset Negara
-
'Jual' Anak 6 Tahun yang Dicabuli Eks Kapolres Ngada, Mahasiswi Fani Dituntut 12 Tahun Penjara
-
Kronologi Mencekam Sekuriti-Pekerja Toba Pulp Lestari Serbu Warga Adat Sihaporas, Ibu-ibu Dipukuli
-
Ketika DN Aidit dan Petinggi PKI Khusyuk Berdoa...
-
Sinyal Belum Kompak? Prabowo Sudah Rilis Perpres, Puan Belum Tahu Apa-apa soal IKN Ibu Kota Politik