Suara.com - Di mata Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, Ani Yudhoyono merupakan istri yang sempurna dan cahaya keluarga. Hadirnya Ani Yudhoyono dalam kehidupan SBY adalah sebuah anugerah yang selalu ia syukuri.
Itu diungkapkan SBY dalam buku Kepak Sayap Putri Prajurit yang ditulis Alberthiene Endah. SBY turut menuturkan cerita tentang istri tercintanya. Ani adalah pendamping, pendukung dan cahaya hidupnya.
Ketika baru dinobatkan menjadi presiden, hal pertama yang dilakukan SBY adalah mempersiapkan keluarga, termasuk istrinya yang bakal jadi Ibu Negara.
Namun Ani tidak sulit beradaptasi karena pada dasarnya ia sering terlibat dalam aktivitas masyarakat dan organisasi.
Sebagai rekan yang selalu kompak, SBY dan Ani bekerjasama untuk terus sejalan dalam mengerjakan tugas sebagai presiden den ibu negara.
"Metamorfosis selalu kami jalani bersama dengan interaksi yang tidak pernah putus untuk saling menguatkan mental," tulis dalam buku itu.
Dalam buku itu, SBY memuji istrinya sebagai perempuan tangguh. Dia mengenang masa-masa awal pernikahan di mana kehidupan ekonomi mereka serba pas-pasan, apalagi istri tentara harus ditinggal suami yang sewaktu-waktu bertugas di berbagai daerah.
"Bisa saya katakan bahwa bagi saya, Ani telah lulus dengan nilai sangat baik sebagai seorang istri dan ibu," tulis SBY.
Di mata SBY, Ani bukan cuma istri sempurna yang bisa menjadi cahaya keluarga, ia juga berhasil mendidik dua anaknya menjadi pria-pria berkarakter baik.
Baca Juga: Isi Doa Maruf Amin saat Salat Jenazah Ani Yudhoyono
SBY menilai kekuatan karakter Sarwo Edhie Wibowo, pemimpin dan gurunya di AKABRI Magelang yang juga ayah Ani, mengalir pada putrinya.
Sosok pria yang jadi mertuanya itu dianggap SBY sebagai tokoh lurus dan punya prinsip serta pendirian. Berani menegakkan kebenaran di tengah risiko besar, meski orang sekitar tidak mendukung cara pandangnya.
"Ani sangat mewarisi karakter ayahnya, termasuk memiliki prinsip untu bekerja semaksimal mungkin. Sikap ini membuat saya nyaman, karena pada dasarnya saya pun sama."
Hadirnya Ani dalam kehidupan SBY adalah sebuah anugerah yang selalu ia syukuri.
"Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sekali lagi, karena saya dikaruniai seorang istri yang memberikan cahaya tanpa henti dalam hidup saya, seorang Ani Bambang Yudhoyono." (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Komisi III Kritik Usulan Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa DPR: Absennya Pemaknaan Negara Hukum
-
Kritik Keras Perkap 10/2025, Mahfud MD Sebut Tidak Ada Dasar Hukum dan Konstitusionalnya
-
Jelang Nataru, Prabowo Minta Peringatan Dini BMKG Jadi Perhatian Serius
-
Borok Ayu Puspita Terbongkar! Uang Calon Pengantin Dipakai Liburan Keluar Negeri dan Bayar Cicilan
-
Tinjau Langsung Pengungsi di Langkat, Janji Prabowo: Kami Tak Akan Tinggalkan Kalian Sendiri
-
Aksi Balas Dendam Matel di Kalibata Picu Kerugian Rp1,2 Miliar, Polisi Rencanakan Upaya Revitalisasi
-
Korban WO Ayu Puspita Tembus 207 Orang, Polisi: Kerugian Sementara Capai Rp11,5 Miliar!
-
Timnas U-22 Gagal Total di SEA Games 2025, Komisi X DPR Minta PSSI Lakukan Evaluasi
-
Terkuak! Sebelum Tewas Dikroyok, 2 Matel di Kalibata Sempat Cabut Paksa Kunci Motor Anggota Polisi
-
Kios hingga Kendaraan Dibakar usai Pengeroyokan Matel di Kalibata, Pramono: Saya Tidak Mau Terulang!